kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -21.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.625   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Rating Obligasi GJTL Membaik


Rabu, 29 Juli 2009 / 06:55 WIB
Rating Obligasi GJTL Membaik


Sumber: KONTAN | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Moody's International Service memberikan peringkat Caa1 untuk obligasi terbaru PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) senilai US$ 435 juta. Peringkat itu lebih baik ketimbang rating Ca miliki obligasi lama GTJL. Meskipun demikian, obligasi GJTL ini masih masuk kategori belum layak investasi (junk bond).

Moody's menetapkan peringkat lebih baik bagi obligasi GJTL karena berhasil menyelesaikan restrukturisasi obligasi senilai US$ 435 juta yang akan jatuh tempo tahun 2010. Awal Juli ini, para pemegang obligasi lama GJTL sudah menyetujui penukaran obligasi lama dengan obligasi baru yang memiliki masa jatuh tempo 2014.

Moody's menilai, penyelesaian restrukturisasi itu telah menurunkan beban finansial GJTL. Selain itu, kupon obligasi ini pun lebih ringan ketimbang sebelumnya.

Obligasi lawas memiliki kupon 10,25% per tahun. Sedangkan, obligasi baru GJTL memiliki kupon bervariasi 5%-10,25% per tahun. "Risiko pembiayaan GJTL dalam jangka pendek sudah turun," tulis Moody's, Selasa (28/7).

Moody's juga mengubah prospek rating GJTL dari negatif jadi stabil. "Perusahaan diperkirakan mampu mengelola posisi kas dan belanja modal, serta secara bertahap menurunkan utang jangka menengah," dalih Moody's.

Gajah Tunggal menyambut gembira perubahan peringkat tersebut. "Dengan kondisi seperti ini, kami merasa rating itu cukup fair," tutur Catharina Widjaja, Direktur Komunikasi Korporat GJTL kepada KONTAN, kemarin.

Bahkan, Chatarina optimistis, peringkat GJTL berpeluang naik lagi. Sebab, kinerja GJTL akan meningkat seiring pemulihan permintaan ban di pasar domestik dan internasional dalam beberapa waktu mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×