Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Manajemen PT BW Plantation Tbk (BWPT) berharap rasio utang (leverage) perusahaan akan membaik setelah private placement dilakukan.
Kelik Irwanto, Sekretaris Perusahaan BWPT menghitung, rasio utang terhadap ekuitas atau debt to equity ratio (DER) perseroan pasca private placement akan menjadi 1,5 kali. "Saat ini DER kami di kisaran 2 kali," ujarnya, Selasa (22/10).
Selain itu, perseroan juga bisa lebih leluasa melakukan kegiatan usaha. Kelik bilang, dana hasil penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non HMETD) akan digunakan untuk modal kerja.
Adapun, potensi dana hasil private placement ini senilai Rp 344,33 miliar. Dalam prospektus ringkas perseroan disebutkan, BWPT akan menerbitkan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non HMETD) sebanyak 405,1 juta saham.
Soal harga per sahamnya, perseroan membanderol seharga Rp 850. Saat ini, manajemen BWPT belum menentukan investor strategis yang akan menyerap saham baru itu.
Namun, kata Kelik, sudah ada beberapa calon investor strategis yang siap menyerap saham baru BWPT. "Mereka ada yang lokal dan asing," tuturnya. Sayang, ia masih enggan menyebut identitas para calon investor strategis yang dimaksud. Pasalnya, belum ada putusan sahih terkait hal tersebut.
Sebelum pelaksanaan private placement dilakukan, perseroan akan meminta restu pemegang saham melalui rapat umum pemegang saham (RUPS) terlebih dahulu. Rencananya, RUPS akan digelar pada 6 November 2013 mendatang.
Adapun, realisasi non HMETD ini akan dilakukan secara bertahap atau sekaligus dalam kurun waktu dua tahun sejak RUPS dilaksanakan. Aksi korporasi ini akan menyebabkan terjadinya dilusi atas kepemilikan saham para pemegang saham saat ini sebesar 9,09%.
PT BW Investindo yang awalnya menggenggam 38,75%, setelah private placement akan menjadi 35,23%. Fendalton Invesment Pte Ltd dari 23,25% menjadi 21,14%. Kemudian, JP Morgan Chase Bank NA RE Non-treaty menjadi 6,33% dari sebelumnya 6,97%.
Sementara untuk masyarakat terdilusi dari 31,03%, menjadi 28,21%. Sisanya, dikempit oleh investor strategis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News