kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rampung IPO, Ketrosden (KETR) Mengincar Rp 1,4 Triliun Lewat Proyek Rising-8


Jumat, 25 November 2022 / 18:36 WIB
Rampung IPO, Ketrosden (KETR) Mengincar Rp 1,4 Triliun Lewat Proyek Rising-8
ILUSTRASI. Aktivitas proyek pemasangan jalur kabel fiber optik bawah laut oleh PT Ketrosden Triasmitra Tbk (KETR).


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ketrosden Triasmitra Tbk (KETR) makin gencar ekspansi setelah mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan yang bergerak dalam bidang pemeliharaan jaringan telekomunikasi kabel fiber optik, pembangunan, dan penjualan ini tengah membangun jalur kabel fiber optik dari Jakarta-Batam-Singapura yang dinamakan Rising-8.

"Kami baru konsentrasi untuk membangun jalur SKKL dari Jakarta ke Singpaura (Rising-8) sepanjang 1.150 km yang direncanakan digelar pada triwulan pertama tahun 2024," kata Sekretaris Perusahaan Ketrosden Triasmitra Ikhsan Triyanto kepada Kontan.co.id, Jumat (25/11). 

Ikhsan meyakini salah satu cara meningkatkan kinerja KETR adalah dengan merampungkan pembangunan jalur SKKL Rising-8 yang akan melayani jalur sibuk dari Indonesia ke luar negeri dengan gateway Singapura. Setelah pembangunan Rising-8 selesai, Ketrosden berencana ekspansi ke penggelaran kabel di wilayah Indonesia bagian tengah dan masuk ke Indonesia bagian timur. 

"Kami berharap pembangunan jalur SKKL Rising-8 akan memberikan kontribusi pendapatan sebesar Rp 1,4 triliun untuk dua sampai tiga tahun ke depan. Sedangkan untuk  pemeliharaan berharap ada peningkatan pendapatan sebesar 8%–10 %," kata Ikhsan. 

Baca Juga: Makin Ekspansif, Begini Rencana Ketrosden Triasmitra (KETR) Pasca IPO

Ketrosden memiliki tiga bisnis utama, yaitu pengembangan, kontraktor, dan pemeliharaan. Pada bidang pengembangan, Ketrosden membangun infrastruktur berupa kabel fiber optik. Fiber optik tersebut dijual atau disewakan kepada para operator telekomunikasi. Pada segmen kontraktor, KETR membangun infrastruktur milik pihak lain. 

"Dari bidang pemeliharaan yaitu memelihara kabel fiber optic dari kemungkinan kerusakan yang terdiri dari maintenance protektif ataupun korektif dengan via monitoring system dan patroli kabel laut, perbaikan atau penyambungan atas kabel fiber optik yang rusak atau putus," kata Ikhsan. 

Baca Juga: IPO Rampung, Ketrosden Triasmitra (KETR) Raup Rp 170 Miliar

Dia menambahkan, KETR mempunyai beberapa jalur kabel optik laut yaitu Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Jakarta Bangka Batam Singapore (B2JS) sepanjang 1.070 km, SKKL Jakarta Surabaya (Jayabaya) sepanjang 879 km, SKKL Medan Dumai (Damai) sepanjang 572 km dan SKKL Jawa Bali. 

Selain itu Triasmitra juga punya kabel jalur darat yaitu Surabaya–Denpasar (SDCS) sepanjang 475 km, Inland dan Inner Batam, dan Ultimate Java Backbone (UJB).

Merujuk prospektus, KETR mencatatkan penjualan sebesar Rp 161,71 miliar per Juni 2022. Sementara, laba bersih KETR sebesar Rp 28,14 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×