kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,27   8,88   0.98%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rampung emisi obligasi, Barito Pacific (BRPT) fokus di sejumlah proyek


Selasa, 06 Juli 2021 / 16:28 WIB
Rampung emisi obligasi, Barito Pacific (BRPT) fokus di sejumlah proyek
ILUSTRASI. Barito Pacific (BRPT) merampungkan penerbitan obligasi dengan nilai Rp 750 miliar.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) tengah menggelar Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan II dengan target dana yang dihimpun Rp 1,5 triliun. Pada tahap awal, Barito Pacific menawarkan Obligasi Berkelanjutan II Barito Pacific Tahap I Tahun 2021 dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya Rp 750 miliar.

BRPT menerbitkan obligasi tahap pertama ini dalam dua seri. Seri A dengan tenor tiga tahun dan Seri B yang bertenor lima tahun. Seri A memiliki jumlah pokok Rp 561,1 miliar dengan tingkat bunga tetap 8,80% per tahun. Sedangkan Seri B ditawarkan dengan nilai pokok Rp 188,9 miliar dan bunga tetap 9,50% per tahun.

Bunga obligasi tersebut akan dibayarkan setiap tiga bulan sekali sejak tanggal emisi, yakni 8 Juli 2021. Adapun pembayaran bunga terakhir bersamaan dengan jatuh tempo masing-masing seri, yaitu 8 Juli 2024 untuk Seri A dan 8 Juli 2026 untuk Seri B. Obligasi ini akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 9 Juli  2021.

David Kosasih, Direktur Barito Pacific mengatakan, BRPT akan menggunakan dana hasil penerbitan obligasi ini untuk memabyar sebagian utang pokok berdasarkan facility agreement. "Sesuai dengan keterbukaan informasi kami, dana terkumpul akan digunakan untuk pembayaran sebagian pinjaman milik perusahaan," ujar David kepada Kontan.co.id, Selasa (6/7).

Baca Juga: Kepemilikan Langsung Prajogo Pangestu Terhadap Saham Chandra Asri (TPIA) Berkurang

Selain agenda tersebut, David menjelaskan perusahaan ini akan berfokus untuk terus mempertahankan kinerja operasional serta disiplin dalam pengelolaan manajemen finansial guna menjaga kesehatan posisi keuangan. Laba bersih Barito Pacific di kuartal pertama 2021 mencapai US$ 45 juta. Padahal di periode yang sama tahun lalu, BRPT masih mencetak rugi bersih sebesar US$ 2,08 juta. 

Laba bersih yang berhasil dicetak ini ditopang oleh kenaikan pendapatan. Pendapatan BRPT yang mencapai US$ 726 juta di tiga periode Januari-Maret 2021. Realisasi pendapatan tersebut tumbuh 18,9% dibandingkan dengan raihan di kuartal pertama tahun lalu yang sebesar US$ 611 juta.

Baca Juga: Terbitkan obligasi Rp 750 miliar, Barito Pacific (BRPT) tawarkan bunga hingga 9,50%

Sekarang ini, David bilang BRPT tengah menjalankan sejumlah proyek yang telah diagendakan. Sebagai informasi, di sektor energi BRPT tengah menggarap proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 9 dan PLTU Jawa 10. Kegiatan konstruksi PLTU tersebut telah dimulai pada Oktober tahun lalu.

Dengan nilai investasi sekitar US$ 3,3 miliar, PLTU Jawa 9 dan 10 akan memiliki kapasitas sebesar 2x1.000 megawatt (MW). Adapun target Commercial Operation Date (COD) dari PLTU Jawa 9 dan 10 saat ini di tahun 2025.

Melalui anak usahanya PT Star Energy Geothermal, BRPT juga melaksanakan sejumlah proyek panas bumi. Perusahaan ini tengah mempersiapkan rencana eksplorasi di area baru panas bumi yang berada di Sekincau, Lampung Barat dan Hamiding, Halmahera Utara.

Barito pun memiliki proyek eksplorasi panas bumi untuk Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) Salak Binary yang kelak berkapasitas sebesar 15 MW. Proyek ini direncanakan COD pada tahun 2022.

Baca Juga: Prospek obligasi korporasi menarik, tapi harus selektif

Di lini bisnis petrokimia, BRPT melalui anak usahanya, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) sedang membangun kompleks pabrik petrokimia CAP II di Cilegon, Banten. Proyek bernilai investasi US$ 5 miliar ini merupakan fase transformasi pertumbuhan TPIA yang akan meningkatkan kapasitas produksi petrokimia dari 4,2 juta ton menjadi di atas 8 juta ton per tahun.

"Harapan kami kondisi ekonomi global yang sudah menunjukan perbaikan sejak akhir tahun lalu dapat terus berlanjut di tahun ini. Dalam situasi pandemi saat ini, tentunya keselamatan dan kesehatan karyawan merupakan prioritas, dengan terus menerapkan protokol kesehatan yang ketat," papar David.

Guna melancarkan agenda bisnis di tahun ini, BRPT telah mengalokasikan belanja modal US$ 175 juta. Belanja modal ini mayoritas akan digunakan untuk pemeliharaan operasional dari pabrik Chandra Asri Petrochemical dan aktivitas pengeboran Star Energy Geothermal. "Realisasi belanja modal sampai dengan semester tahun ini diperkirakan tetap on-track," pungkas David.

Baca Juga: Barito Pacific (BRPT) cetak laba di kuartal I-2021, berikut rekomendasi sahamnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×