kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ramayana Lestari Sentosa (RALS) berencana buyback, simak tanggapan analis


Senin, 08 Maret 2021 / 15:41 WIB
Ramayana Lestari Sentosa (RALS) berencana buyback, simak tanggapan analis
ILUSTRASI. Warga memilih pakaian yang dijual di pertokoan kawasan Malioboro, DI Yogyakarta, Kamis (21/5/2020). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/aww.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten ritel PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) berencana menggelar pembelian kembali (buyback) saham. Menurut riset RHB Sekuritas, untuk melancarkan aksi buyback RALS akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 14 April 2021. 

Dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Senin (8/3), periode buyback akan berlangsung selama 18 bulan setelah mengantongi persetujuan dalam RUPSLB atau hingga Oktober 2022. RALS sebanyak-banyaknya akan buyback hingga 353,8 juta saham dengan dana maksimum Rp 350 miliar. 

Analis RHB Sekuritas Vanessa Karmajaya dan Michael Setjoadi berpendapat, aksi ini dapat berdampak positif untuk mengerek harga saham dan memberikan keamanan bagi investor. Oleh karenanya, hal ini dapat meningkatkan nilai saham bagi para pemegang saham. 

Baca Juga: Meski turun, Bank Permata tetap bukukan laba bersih Rp 721,58 miliar di 2020

"Belanja besar-besaran saat Lebaran bisa jadi katalis jangka pendek bagi RALS. Meskipun demikian, kami mempertahankan rekomendasi netral kami," ujar Vannessa dan Michael dalam risetnya, Senin (8/3). 

Lebih lanjut dijelaskan, daya beli yang kurang baik di segmen menengah ke bawah masih akan memberatkan pemulihan RALS. RHB Sekuritas mematok target harga Rp 710 untuk saham RALS. 

Adapun Analis Ciptadana Sekuritas Robert Sebastian mengamati,  buyback RALS dapat memicu kenaikan harga saham dalam jangka pendek saja. Menurut Robert, aksi buyback menunjukkan kepercayaan diri manajemen terhadap harga saham RALS. 

Baca Juga: Bank Neo Commerce (BBYB) milik Akulaku bukukan laba Rp 15,87 miliar di 2020

Kendati demikian, Robert masih mengkhawatirkan adanya pembatasan-pembatasan pada saat momentum Lebaran. Oleh karenanya, bukan tidak mungkin pertumbuhan penjualan RALS akan terhambat.

"Saat ini kami masih hold dengan target harga Rp 735 karena kami concerned dengan momentum Lebaran yang masih di bayangi oleh Covid-19," ungkap Robert ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (8/3). 

Akan tetapi, lanjut Robert, tidak menutup kemungkinan RALS bisa memaksimalkan momentum lebaran. Ini bisa terjadi apabila vaksin mulai menunjukkan hasil signifikan sehingga bisa menekan kasus Covid-19 sebelum Lebaran. 

Baca Juga: Simak deretan saham pilihan Mirae Asset Sekuritas untuk bulan ini

Sekadar informasi, hingga kuartal III 2020 RALS mencatatkan kinerja yang kurang memuaskan. Total pendapatan RALS menurun hingga 57,11% year on year (yoy) menjadi Rp 1,9 triliun dari sebelumnya Rp 4,43 triliun. 

Di sisi lain, RALS menanggung rugi tahun berjalan hingga Rp 95,22 miliar sepanjang sembilan bulan pertama 2020. Padahal pada periode yang sama tahun sebelumnya, RALS masih membukukan laba tahun berjalan hingga Rp 612,42 miliar. 

Selanjutnya: Di 2021, Jasa Marga (JSMR) andalkan pendanaan dari perbankan, obligasi dan divestasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×