Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Daya beli masyarakat yang menurun tahun lalu tidak membuat emiten sektor ritel gentar tahun ini. Mereka sudah menyiapkan ekspansi untuk terus menggenjot penjualan, sebab mereka melihat peluang lebih cerah tahun ini.
Salah satunya, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) yang menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 6,7% pada tahun ini. Direktur RALS Setiadi Surya mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 300 miliar. Sumbernya dari kas internal, dan belum ada pemikiran untuk peminjaman.
"Alokasinya untuk pembukaan outlet baru, ada 20 supermarket yang kita ubah jadi SPAR," kata Setiadi.
Roy Nicolas Mandey, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia mencatat, penjualan sektor ritel pada kuartal pertama ini tumbuh sebesar 6%. Meski pencapaian masih terbilang rendah, namun Roy menilai daya beli masyarakat bisa membaik karena ada penurunan harga bahan bakar minyak (BBM).
Dengan penurunan harga BBM, ada peluang harga barang turun pada kuartal II-2016. Ini bisa mengerek pembelian masyarakat.
Itu sebabnya, Roy optimistis, target penjualan tahun ini masih double digit. Rencana ekspansi juga masih dilakukan dengan fokus ke kota besar di Indonesia bagian timur. Ditargetkan ada penambahan secara total 700 sampai 800 toko di sektor ritel pada tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News