kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Rajawali jual BWPT ke investor Malaysia


Jumat, 12 Juni 2015 / 07:24 WIB
Rajawali jual BWPT ke investor Malaysia
ILUSTRASI. Tersedia promo Beli 2 tiket bayar 1 harga untuk film 13 Bom di Jakarta, tersedia di Cinema XXI.


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Rencana Grup Rajawali menjual sebagian saham PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) semakin jelas. Sumber KONTAN yang mengetahui transaksi itu menceritakan, Rajawali akan menjual 30% saham BWPT. Saat ini, PT Rajawali Capital International memegang 65,54% saham BWPT. Dengan asumsi divestasi 30% saham, maka kepemilikan Rajawali pasca transaksi sebesar 35,54%.

"Lumayan signifikan. Tapi Rajawali masih memegang kendali," ucap sumber KONTAN, Kamis, (11/6).

Sumber tadi mengatakan, perusahaan yang mengambil 30% saham BWPT disebut-sebut perusahaan asal Malaysia, Felda Global Ventures Berhad (FGV). Tapi, dia tidak bersedia mengungkapkan harga BWPT yang disepakati FGV dan Rajawali.

Asal tahu saja, FGV memiliki enam bisnis utama yakni kelapa sawit hulu dan hilir, karet, gula, riset dan pengembangan jasa agri, transportasi, logistik dan pemasaran. FGV beroperasi di 10 negara di Asia, Amerika Utara dan Eropa. Akhir tahun lalu, Rajawali mengakuisisi BWPT di harga Rp 400 per saham melalui skema right issue.

Dengan asumsi Rp 400 per saham, nilai jual beli 9,45 juta saham atau 30% saham bisa mencapai Rp 3,78 triliun. Grup Rajawali dikabarkan masih bernegosiasi dengan FGV. Apabila proses negosiasi berhasil, Rajawali dan FGV akan meneken perjanjian jual beli saham pada hari ini (12/6) di Jakarta.

General Manager Investment Rajawali Corpora Adam Jayaputra enggan berkomentar. Manajemen BWPT juga mengaku belum mengetahui kabar tersebut. "Saya belum mendapatkan informasi. Kalau saya sudah tahu, nanti saya kabari," kata Rudy Suhendra, Sekretaris Perusahaan BWPT, kepada KONTAN, kemarin.

Pada kuartal I 2015, laba BWPT anjlok 91,61% year-on-year (yoy) menjadi Rp 7,13 miliar. Padahal pendapatannya tumbuh 43,23% (yoy) menjadi Rp 734,94 miliar.

Analis Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe memprediksi, kinerja BWPT tahun ini tak berbeda jauh daripada kuartal pertama. Pasalnya, harga crude palm oil (CPO) masih rendah, yakni di rentang RM 2.000 hingga RM 2.500 per ton.

Kiswoyo menyarankan, jual BWPT jika sudah break event point (BEP). Menurut dia, saham perusahaan yang dikuasai Grup Rajawali biasanya menjadi saham tidur. Dia melihat kondisi yang sama pada saham PT Nusantara Infrastructure Tbk (META). Tapi ketika Rajawali ingin menjual, barulah saham tersebut menanjak.

Harga BWPT kemarin naik 5,77% menjadi Rp 440 per saham. Kiswoyo menghitung, harga wajar BWPT adalah Rp 500 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×