Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) menyiapkan diri untuk menggenjot ekspansi di tahun depan. RAJA bakal fokus menggarap proyek pembangkit listrik tenaga gas (PLTG).
Perseroan berencana mengikuti proses seleksi lelang pembangkit listrik, seperti proyek Jawa Bali 4 Peaker dengan potensi nilai proyek US$ 500 juta hingga US$ 550 juta.
"Perseroan akan bekerja sama dengan rekanan konsorsium untuk pemenangan lelang," ujar Cindy Budijono, Sekretaris Perusahaan RAJA dalam materi paparan publik, Jumat (2/12).
Bukan cuma itu, RAJA juga akan menjajaki potensi akuisisi perusahaan listrik yang telah beroperasi. Sebelumnya, RAJA telah melanjutkan proses kualifikasi teknis proyek Jambi Peaker 100 MW.
Di tender proyek Jambi Peaker, RAJA menggandeng PT Indonesia Power, anak usaha PLN. Di tender PLTG Jawa I, RAJA menggandeng Mitsubishi Corporation dan Pembangkitan Jawa Bali.
Tahun depan, RAJA bakal melakukan optimasi jaringan pipa gas jawa timur dan jaringan pipa Sei Gelam. Perseroan juga mengkaji untuk menambah jaringan pipa gas baru.
Dengan seluruh ekspansi itu, RAJA memperkirakan bisa membukukan kenaikan pendapatan 10,54% menjadi US$ 201,74 juta di tahun depan, dibandingkan proyeksi tahun ini yang sebesar US$ 182,5 juta. Lalu, laba bersih diproyeksi naik 95,5% menjadi US$ 6,2 juta dari proyeksi tahun ini US$ 3,2 juta.
Potensi kenaikan pendapatan ini karena jaringan pipa Sei Gelam dan jaringan pipa Gresik sudah menghasilkan dan beroperasi penuh di tahun depan.
RAJA juga memprediksi debt to equity ratio bisa turun dari 0,81 kali di tahun 2016 menjadi 0,57 kali karena turunnya saldo utang bank dan adanya kenaikan ekuitas.
Sepanjang tahun ini, RAJA memang kehilangan potensi pendapatan sekitar US$ 350.000 per bulan dari tertundanya commissioning pipa Gresik, Jawa Timur selama delapan bulan karena adanya kemunduran jadwal penyaluran gas dari lapangan Bukit Tua yang dioperasikan pihak ke tiga.
Hal ini membuat investasi pada aset belum itu belum menghasilkan. Sehingga, return on asset (ROA) RAJA turun dari 3,87% menjadi 0,02% pada Kuartal III lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News