Reporter: Muhammad Julian | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) membuka opsi untuk kembali melakukan akuisisi aset-aset baru. Director of Business Development Pakuwon Group, Ivy Wong, mengungkapkan bahwa ada banyak operating aset dan juga lahan yang dilego di pasar.
PWON sendiri, kata Ivy, berminat untuk menggunakan kesempatan tersebut untuk beroleh aset-aset baru.
“Kami juga mau pakai opportunity ini untuk bisa belanja lebih banyak. Jadi uang-uang yang net cash yang ada di kantong itu kita hopefully bisa stand by untuk bisa belanjakan lebih banyak, dan lebih bagus punya lahan untuk land bank kami,” tutur Ivy dalam acara public expose, Selasa (27/6).
Baca Juga: Siapkan Rp 5,4 Triliun, Pakuwon Jati (PWON) Akan Bangun Superblok ke-6 di Batam
Presiden Direktur Pakuwon Jati, Alexander Stefanus Ridwan, mengatakan bahwa sudah ada banyak penawaran aset yang sampai ke meja Pakuwon. Sekitar 2-3 penawaran di antaranya telah membuahkan non disclosure agreement (NDA).
Itulah sebabnya, Alexander masih enggan membisikkan siapa saja pihak yang telah melakukan penjajakan dengan pihak PWON maupun merinci daftar aset yang ditawarkan. Yang terang, kini pihaknya tengah melalui uji tuntas alias due dilligence terhadap aset-aset yang ditawarkan.
“Ada yang (asetnya) lumayan, tapi (kepastian kelanjutan transaksi) tergantung harganya,” kata Alexander saat ditemui usai public expose.
Belum ketahuan berapa nilai dari penawaran aset-aset yang sampai ke meja PWON.
Baca Juga: Bisnis Hotel Pakuwon Jati (PWON) Kembali Pulih Seperti Kondisi Pra Pandemi
“Yang berunding bukan hanya kami sama developer, (melainkan) kami, developer, dan bank yang dia (developer) berutang. Tergantung posisi kan, banknya mau duitnya cepat enggak, kalau duitnya cepat lebih murah lagi dong,” tutur Alexander.
Sebelumnya, strategi pengembangan bisnis lewat opsi akuisisi pernah ditempuh oleh PWON. Kontan.co.id mencatat, PWON melakukan akuisisi terhadap Hartono Mal Yogyakarta beserta Hotel Marriot Yogyakarta dan Hartono Mal Solo pada November 2020 lalu. Nilai akuisisinya Rp 1,35 triliun.