Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SYDNEY. Harga kontrak minyak diperdagangkan mendekati level termahal dalam empat bulan terakhir. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.50 waktu Sydney, harga kontrak minyak jenis WTI untuk pengantaran Oktober berada di posisi US$ 98,18 per barel atau turun 13 sen di New York Mercantile Exchange.
Kemarin (13/9), kontrak yang sama menorehkan lonjakan 1,3% menjadi US$ 98,31 per barel, yang merupakan level tertinggi sejak 4 Mei lalu. Jika dihitung, sepanjang pekan ini, harga minyak sudah melesat 1,8% dan turun 0,7% di sepanjang tahun ini.
Kenaikan harga minyak terjadi seiring spekulasi investor bahwa kebijakan quantitative easing 3 (QE3) yang diumumkan Federal Reserve tadi malam akan mendongkrak permintaan minyak.
Selain itu, ada kecemasan bahwa gejolak yang terjadi di Timur Tengah dan Afrika Utara akan memangkas suplai minyak.
Sekadar informasi, aksi demonstrasi besar-besaran terjadi di kedutaan AS di Yaman. Aksi serupa juga terlihat di Mesir dan Iran. Demonstrasi ini dilakukan terkait pembuatan film yang dianggap menghina Islam.
Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Oktober naik 94 sen atau 0,8% menjadi US$ 116,90 per barel di ICE Futures Europe exchange di London.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News