kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,87   -4,49   -0.48%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Puradelta Lestari (DMAS) membukukan laba bersih Rp 1,35 triliun sepanjang 2020


Rabu, 31 Maret 2021 / 08:17 WIB
Puradelta Lestari (DMAS) membukukan laba bersih Rp 1,35 triliun sepanjang 2020


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) membukukan laba bersih sebesar Rp 1,35 triliun sepanjang 2020. Di tengah masa pandemi, emiten properti ini justru mencetak peningkatan laba bersih sebanyak 1% dari realisasi di 2019 yang sebesar Rp 1,33 triliun. 

Dari segi pendapatan usaha, DMAS memperoleh pendapatan usaha sebesar Rp 2,63 triliun di tahun 2020. Nilai tersebut turun tipis 0,75% dibandingkan dengan pendapatan usaha di tahun 2019 sebesar Rp 2,65 triliun.

Direktur Puradelta Lestari Tondy Suwanto, mengatakan bahwa DMAS berhasil memanfaatkan peluang-peluang permintaan lahan industri yang ada sepanjang tahun 2020. “Kami meraih pendapatan usaha dan laba bersih yang mantap untuk tahun 2020, dimana 94,1% porsi pendapatan usaha tersebut dikontribusi oleh penjualan lahan industri,” kata Tondy Suwanto dalam siaran pers, Rabu (31/3). 

Di tahun 2020, DMAS meraih marketing sales sebesar Rp 2,39 triliun, sekitar 19% lebih tinggi dibandingkan target yang ditetapkan sebesar Rp 2 triliun. Tondy melanjutkan sebagian dari marketing sales tersebut telah dicatatkan sebagai pendapatan usaha di tahun 2020, sebagaimana tercermin dalam laporan keuangan.

Baca Juga: Prospek masih positif, cek rekomendasi saham 2 emiten kawasan industri ini

Pendapatan usaha DMAS di tahun 2020 didominasi oleh segmen industri mencapai Rp 2,48 triliun atau 94,1% dari total pendapatan. Segmen usaha lain seperti segmen komersial menyumbang 3%, hunian 2,1%, hotel 0,5%, dan sewa 0,3%. 

DMAS membukukan laba kotor sebesar Rp 1,62 triliun di tahun 2020, tumbuh 8,9% dibandingkan laba kotor tahun 2019 sebesar Rp 1,48 triliun. Margin laba kotor meningkat dari 56% di tahun 2019 menjadi 61,4% di tahun 2020. Peningkatan margin laba kotor terutama disebabkan meningkatnya harga jual rata-rata lahan industri di tahun 2020 dibandingkan tahun sebelumnya.

Deltamas membukukan laba usaha sebesar Rp 1,32 triliun, atau tumbuh 7,1% dibandingkan laba usaha di tahun sebelumnya sebesar Rp 1,23 triliun. Margin laba usaha di tahun 2020 adalah 50,3%, lebih tinggi dibandingkan marjin laba usaha di tahun 2019 sebesar 46,6%. Meningkatnya margin laba usaha seiring dengan meningkatnya margin laba kotor.

DMAS membukukan laba bersih sebesar Rp 1,35 triliun, atau tumbuh sebesar 1% dibandingkan laba bersih tahun 2019 sebesar Rp 1,33 triliun. Margin laba bersih meningkat dari 50,4% di tahun 2019 menjadi 51,3% di tahun 2020.

Baca Juga: Puradelta Lestari (DMAS) membidik marketing sales Rp 2 triliun di 2021

Lebih lanjut, jumlah aset DMAS per 31 Desember 2020 tercatat sebesar Rp 6,75 triliun, lebih rendah 11,4% dibandingkan dengan jumlah aset per akhir 2019 sebesar Rp 7,62 triliun. Hal ini terutama disebabkan penurunan piutang usaha sebesar Rp 1,05 triliun dan penurunan persediaan sebesar Rp 668 miliar. 

Di samping itu kas dan setara kas meningkat sebesar Rp 708 miliar. Posisi kas bersih per Desember 2020 adalah sebesar Rp 1,38 triliun, meningkat sekitar 106,2% dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp 667 miliar. Sepanjang 2020, DMAS telah membagikan dividen tunai kepada pemegang sahamnya sebesar Rp 2,22 triliun.

Tondy melanjutkan DMAS tidak memiliki utang. Dengan posisi kas yang ada, DMAS akan mendanai kegiatan operasional maupun investasinya untuk meraih pencapaian yang optimal. DMAS terus berupaya untuk melakukan pengembangan Kota Deltamas untuk mewujudkan Kota Deltamas sebagai kawasan terpadu modern di timur Jakarta dengan memadukan kawasan industri, hunian, dan komersial. 

Baca Juga: Pilah-Pilih Saham Emiten Kawasan Industri, DMAS Menarik tapi Valuasi KIJA Lebih Murah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×