Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - BONTANG. Melalui anak usahanya Pupuk Kaltim (PKT), Pupuk Indonesia menyatakan siap jika ditunjuk oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk melakukan Initial Public Offering atau IPO, mengikuti jejak perusahaan BUMN lainnya.
Direktur Utama Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi mengatakan meski siap, pihaknya masih harus melihat beberapa variabel. Yang pertama adalah situasi pasar juga soal keputusan dari pemegang saham.
“Kalau IPO kan satu harus nunggu situasi pasar. Kemudian yang kedua, pemegang saham kita kan pemerintah jadi nunggu pemerintah kapan memutuskan. Tapi kita yang penting kinerja tetap kita jaga,” ungkapnya saat ditemui Kontan di kawasan Kaltim Industrial Estate atau KIE, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Menengok Investasi Saham Sejumlah Dapen BUMN, Ada yang Nyangkut Hingga Menahun
Dia menambahkan, menurut prediksinya 6 bulan kedepan perusahaan BUMN lainnya sepertinya tidak akan ada yang melangkah untuk IPO. Namun, lepas dari masa itu, didukung oleh kondisi BUMN yang juga telah membaik, Rahmad optimis kesempatan IPO akan kembali di buka.
“6 bulan ini sepertinya gak akan ada IPO juga dimana-mana. Kalau kondisinya sudah membaik, kemudian kementerian BUMN menyetujui ya kita jalankan (melakukan IPO),” tambahnya.
Menurutnya, saat ini Pupuk Kaltim akan fokus pada kinerja yang lebih baik lagi. Agar ketika ada kesempatan dan diberikan kesempatan oleh BUMN, pihaknya sudah memenuhi segala persyaratan.
“Yang penting saat momen itu terjadi, Pupuk Kaltim kinerjanya sudah dikerjakan dan sudah baik, yang penting jaga kinerja. Karena terkadang kesempatan itu bukanya tidak lama, jadi saat itu terjadi. Jadi saat ini masih nunggu 2 itu, nunggu timing dengan nunggu pemegang saham,” katanya.
Baca Juga: Meretas Jalan BUMN Jumbo Menggelar IPO
Kemudian saat ditanya apakah keputusan IPO ini terpengaruh dari kemungkinan didahulukannya IPO bagi Pertamina Hulu Energi (PHE). Rahmad mengatakan bahwa Pupuk Kaltim dan PHE memiliki segmen yang berbeda, jadi seharusnya tidak saling bersinggungan.
“Kalau dari PKT poinnya itu mempersiapkan, kalau ngantrinya kan itu di BUMN. Tapi industri-nya (PHE) kan berbeda ya, biasanya yang di antrikan kalau industrinya sama atau sizenya sama,” ungkapnya.
“Kalau kita (bandingkan) dengan PHE kan jumbo sekali ya (size produksi), kita belum tahu sih. Tapi yang jelas dari Pupuk Kaltim tetap mempersiapkan kinerja dan menunggu peluang dari pasar,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News