Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten sektor menara berhasil mencatatkan kinerja yang solid sepanjang semester I-2021. Memasuki semester II-2021, kinerja emiten menara diproyeksikan masih akan membukukan kinerja yang apik.
Analis Henan Putihrai Sekuritas Steven Gunawan melihat prospek kinerja emiten menara pada paruh kedua tahun ini masih akan sesuai dengan ekspektasi pasar. Apalagi, pendapatan emiten menara yang diperoleh melalui kontrak jangka panjang dari emiten telco operator sehingga membuat arus kas pendapatan bisa stabil dan berkelanjutan.
“Katalis positif juga akan datang potensi peningkatan tenancy ratio seiring peluang pertumbuhan bisnis data seluler menyusul tren digitalisasi bisnis. Sekalipun kegiatan sudah mulai offline lagi, permintaan terhadap pemakaian data masih akan tetap tinggi, apalagi kini ekosistem digital terus dipacu, seperti e-commerce, super apps, hingga bank digital,” jelas Steven ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (10/9).
Lebih lanjut, Steven juga melihat dengan tingkat penetrasi internet di Indonesia yang masih tergolong rendah, maka ruang pertumbuhan bisnis trafik data masih terbuka lebar. Alhasil, emiten menara pula yang akan mendapatkan manfaat. Ditambah lagi semarak dari kehadiran koneksi 5G pun juga akan menjadi sentimen positif untuk kinerja emiten menara secara jangka panjang.
Baca Juga: Indeks IDX SMC Liquid masih menarik, simak saham rekomendasi analis
Namun, di satu sisi, Steven melihat ada risiko dari sisi semakin ketatnya persaingan bisnis antar emiten menara. Apalagi, dengan omnibus law, investor asing nantinya bisa melakukan pendanaan terhadap emiten menara di Indonesia.
Secara tidak langsung, ketatnya persaingan bisnis bisa mengakibatkan sulitnya untuk menegosiasikan-ulang tarif sewa apabila terdapat perjanjian kontrak yang sudah jatuh tempo
Menurutnya, di tengah semakin ketatnya persaingan bisnis, agar bisa semakin efisien atau mencapai economies of scale, maka emiten menara pun gencar melakukan aksi akuisisi. Adapun, sepanjang tahun ini, emiten menara memang aktif melakukan akuisisi.
Terbaru ada PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) yang melalui anak usahanya, Protelindo bersiap untuk mencaplok 90% saham PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR). Lewat akuisisi ini, TOWR berpotensi menambah lagi 6.410 menara milik SUPR.
Baca Juga: Kinerja Surya Esa Perkasa (ESSA) tertekan, simak rekomendasi analis
Sebelumnya, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) pada April lalu juga telah merampungkan akuisisi 3.000 menara dari PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST). Lalu, ada juga PT Dayamitra Telekomunikasi alias Mitratel yang mendapatkan 4.000 unit menara baru setelah Telkomsel melakukan pengalihan kepemilikan kepada Mitratel.
“Jika eksekusinya lancar, maka pasca rampungnya akuisisi-akuisisi, tinggal menyisakan tiga terbesar emiten menara terbesar, yaitu TOWR dengan 28.000 menara, Mitratel 27.000 menara, dan TBIG 19.800 menara. Tiga emiten bakalan bersaing ketat, apalagi Mitratel juga berencana melakukan IPO pada tahun ini,” imbuh Steven.