Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) diprediksi bisa mengantongi laba bersih setelah pajak sebesar Rp 530 miliar – Rp 550 miliar pada semester I 2021. Proyeksi ini naik sebanyak 25% - 28% secara year on year (yoy).
Menurut analis CLSA Sekuritas Norman Choong dalam risetnya yang dirilis pada 28 Juni 2021, naiknya pratinjau ini didukung oleh lebih dari 10% pertumbuhan secara quarter on quarter dalam volume distribusi bahan bakar dan pemulihan dua digit di segmen kimianya.
Menurut Norman, kinerja bisnis distribusi bahan bakar minyak (BBM) AKRA sudah tangguh sejak pandemi dimulai. Hal ini karena kenaikan pangsa pasar di segmen batubara dan pemulihan volume penjualan di Freeport.
Baca Juga: Resmi melantai di bursa, simak rencana bisnis Archi Indonesia (ARCI)
Di balik tingginya harga batubara dan berlanjutnya ketegangan antara China dan Australia, Norman melihat bahwa ada kemungkinan yang baik bagi Indonesia untuk meningkatkan produksi batubaranya tahun depan.
Norman menilai stabilnya harga saham AKRA di tahun ini sebagian karena masih menggantung untuk lokasi final smelter Freeport. Meskipun industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) masih menggantung, ia terus mengharapkan pertumbuhan pendapatan AKRA hingga tahun 2023.
Di mana kekuatan harga dan pertumbuhan volumenya didukung oleh harga batubara yang tinggi. dan kemungkinan Indonesia akan meningkatkan produksi batubaranya. Selain itu, di kuartal II 2021, tidak ada penjualan tanah, tetapi manajemen mempertahankan target penjualan 25-30 ha untuk tahun ini, dan sudah tercapai 14 ha di kuartal I.
Norman dalam risetnya merekomendasikan beli untuk saham ARKA di target harga Rp 4.000 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News