kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Resmi melantai di bursa, simak rencana bisnis Archi Indonesia (ARCI)


Senin, 28 Juni 2021 / 11:23 WIB
Resmi melantai di bursa, simak rencana bisnis Archi Indonesia (ARCI)


Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan tambang pure-play emas PT Archi Indonesia Tbk secara resmi mencatatkan saham perdana atau listing di Bursa Efek Indoensia (BEI).  

Emiten berkode ARCI itu melepas melepas 3,72 juta saham biasa atau setara 15% dari modal yang ditempatkan dan disetor setelah IPO. Setiap sahamnya dilepas dengan harga Rp 750 per saham. 

Dus, melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), ARCI mendapatkan dana hingga Rp Rp 2,79 triliun.

Direktur Keuangan dan Chief Financial Officer PT Archi Indonesia Tbk Adam Jaya Putra dalam keterangan resminya mengungkapkan, dana yang terhimpun melalui IPO itu akan digunkaan untuk pembayaran pokok pinjaman. Selain itu, ARCI berencana menyalurkan dana hasil IPO untuk peningkatan operasional dan modal kerja umum.

"Perseroan juga berencana untuk mendorong kegiatan eksplorasi tambang demi menemukan cadangan baru, serta akan menggandakan kapasitas pabrik pengolahan dalam lima tahun ke depan. Kebutuhan belanja modal untuk ekspansi bisnis ini akan dibiayai dari kas internal perusahaan," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Senin (28/6). 

Baca Juga: Perdana melantai di bursa, saham Archi Indonesia (ARCI) naik 2%

Asal tahu saja, pada Desember 2020, ARCI baru melakukan eksplorasi dan penambangan dari sekitar 10% dari area konsesi yang memiliki total luas keseluruhan sekitar 40.000 hektar. Dengan adanya potensi besar yang belum dimanfaatkan itu, ARCI berencana mendorong kegiatan eksplorasi tambang dengan menargetkan area proyek Near-mine, Western Corridor, dan Greenfields. 

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh pakar industri Energy and Mineral Technology International (ENMITECH), eksplorasi pada serangkaian proyek tersebut diharapkan dapat memberikan tambahan cadangan bijih emas baru sebanyak antara 5,3 juta ons hingga 13 juta ons. Studi tersebut sudah diverifikasi oleh konsultan industri independen, SRK Consulting Group (SRG).

 

Dalam rangka menyelaraskan rencana mendorong aktivitas eksplorasi tambang, serta meningkatkan prospek bisnis, ARCI akan meningkatkan kapasitas pabrik pengolahan bijih emas yang dimiliki saat ini. 
Kapasitas yang pada akhir tahun 2020 sekitar 3,6 juta ton per tahun akan ditingkatkan secara bertahap menjadi 8 juta ton per tahun pada akhir tahun 2025. Peningkatan kapasitas ini memungkinkan ARCI untuk mencapai produksi sebanyak lebih dari 450 kilo ons atau setara dengan lebih dari 14 ton emas per tahun.

Sekadar informasi, pada tahun 2020 ARCI membukukan total pendapatan hingga US$ 393,3 juta. Sekitar 98% dari total pendapatan perseroan dihasilkan dari penjualan bijih emas, dan sisanya dari penjualan produk emas batangan (gold minted bars). Sementara itu, komitmen perusahaan dalam melakukan berbagai upaya efisiensi biaya berbuah manis. ARCI mampu mencetak laba bersih hingga US$123,3 juta tahun lalu. 

Kinerja yang apik ini tidak terlepas dari produktivitas Tambang Emas Toka Tindung yang dikelola melalui anak usahanya yakni PT Meares Soputan Mining (PT MSM) dan PT Tambang Tondano Nusajaya (PT TTN). 

Baca Juga: Archi Indonesia (ARCI) akan melantai di BEI pada hari ini (28/6), begini kinerjanya

Asal tahu saja, per akhir Desember 2020, Tambang Emas  Toka Tindung memiliki Cadangan Bijih Emas (bersertifikasi JORC) sebanyak 3,9 juta ons (setara dengan 121 ton). Adapun pertumbuhan volume produksinya terlihat stabil sejak memulai produksi emas pertama kali pada tahun 2011. 

Tercatat, sebanyak lebih dari 200 kilo ons (setara dengan 6.2 ton) emas per tahun berhasil diproduksi sejak tahun 2016. Adapun rekor produksi tertinggi  mencapai 270 kilo ons (setara dengan 8,4 ton) emas.

"Perseroan mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang solid dan didukung oleh biaya produksi yang rendah sebagai hasil dari operasional perseroan yang efisien dan didukung oleh infrastruktur yang mapan, tenaga kerja Indonesia yang terampil dan berpendidikan, teknologi terkini, kesederhanaan metalurgi dan medan topologi yang bersahabat serta lokasi yang tambang yang strategis," imbuhnya. 

Selanjutnya: Archi Indonesia terus berupaya menggandakan kapasitas pabrik pengolahan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×