Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli
Dus, ketiganya masih layak dibeli dengan resistance Rp 8.250 per saham untuk BBCA dan target selanjutnya diperkirakan mendekati Rp 9.000 per saham. Sementara itu, BRPT dengan target Rp 1.055-Rp 1.100 per saham dan MDKA dengan target Rp 4.000- Rp 4.300 per saham.
Sementara itu, Deputy Head of Research Sinarmas Sekuritas Ike Widiawati mengungkapkan, saham-saham dengan peluang kenaikan yang tinggi seperti INCO, UNTR, PTBA dan ANTM cukup menarik. Empat saham itu ditopang sentimen tingginya harga komoditas batubara dan nikel.
Selain itu, INCO, UNTR, dan PTBA terlihat memiliki pergerakan teknikal yang tergolong aman. Untuk, ANTM secara teknikal berpeluang menguji resistance di 2.200. Apabila berhasil, sahamnya berpotensi ke kisaran konsolidasinya di level 2.200 - 2.400.
Baca Juga: IHSG Rekor Lagi di 6.892 Pada Penutupan Perdagangan Jumat (18/2)
Adapun saham-saham perbankan seperti BBRI, BMRI, dan BBNI juga dipandang atraktif walaupun memiliki potensi upside yang minim. Kemenarikan saham-saham itu ditopang kondisi keuangan yang solid dan risiko yang lebih minim.
Risiko perlu diperhitungkan, sebab kenaikan saham-saham LQ45 tidak terjadi selamanya. Saat ini, saham-saham LQ45 menguat terkerek optimisme pelaku pasar terhadap kondisi ekonomi dan prospek berbagai industri yang lebih baik seiring dengan pembukaan ekonomi di banyak negara. Akan tetapi secara siklus, euforia kenaikan saham di kuartal I cenderung meredup di kuartal II.
"Sehingga investor harus dapat memanfaatkan momentum ini dengan baik namun juga harus dapat bersiap-siap dengan adanya potensi koreksi di ke kuartal ke II," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (21/2).
Ike melanjutkan, di antara saham-saham perbankan yang ada, BBRI lebih dijagokan dengan target harga Rp 4.800 per saham. Selain kondisi fundamental yang solid, secara teknikal harga BBRI sudah terkonfirmasi untuk peluang melanjutkan kenaikannya.
Sementara itu, target harga INCO berada di Rp 5.500 per saham, PTBA di Rp 3.300 per saham, UNTR di Rp 28.500 per saham, serta ANTM di Rp 2.300 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News