kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Punya banyak micro tower, Mitratel (MTEL) siap layani kebutuhan infrastruktur 5G


Selasa, 30 November 2021 / 20:46 WIB
Punya banyak micro tower, Mitratel (MTEL) siap layani kebutuhan infrastruktur 5G


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) alias Mitratel menyatakan siap melayani kebutuhan operator seluler dalam mengembangkan teknologi jaringan 5G. Pasalnya, keberadaan micro tower alias small cells tower Mitratel di kota-kota besar, khususnya Jakarta dan Surabaya sudah cukup masif dan rapat.

Sebagaimana diketahui, teknologi jaringan 5G biasanya memang membutuhkan banyak micro tower. Menara kecil ini berguna sebagai tempat memasang base transceiver station (BTS) untuk menaungi area geografis yang kecil.

Hal ini dibutuhkan, sebab di beberapa negara jaringan 5G biasanya mempunyai spektrum yang lebih tinggi dengan pita yang lebih lebar. Nah, spektrum yang lebih tinggi menghasilkan kecepatan lebih cepat dan jarak transmisi yang lebih dekat, sementara pita yang lebih lebar menghasilkan kapasitas lebih besar.

Baca Juga: Valuasi Harga Saham IPO MTEL Disebut Kemahalan, Begini Jawaban Direktur Mitratel

Direktur Operasi dan Pembangunan Mitratel Pratignyo A.B. juga menyampaikan, menara-menara existing Mitratel juga sudah siap menopang kebutuhan jaringan 5G karena sudah terfiberisasi. Menurut Pratignyo, jaringan 5G perlu menggunakan fiber optic, sebab bakal membawa data yang sangat besar sehingga butuh kapasitas angkut yang besar pula.

"MTEL sangat siap menangkap peluang dalam menyambut era 5G karena lebih dari 50% menara Mitratel bersifat fiber-ready," kata Pratignyo dalam pertemuan khusus dengan Kontan secara virtual, Selasa (30/11).

Ke depannya, Mitratel akan terus membangun jaringan fiber optic untuk menara-menara yang belum fiber-ready serta mengekspansi small cells tower demi mengantisipasi kebutuhan 5G. Pratignyo memprediksi, permintaan operator untuk pengembangan jaringan 5G akan berpusat di kota-kota besar terutama di kawasan bisnis.

Baca Juga: Pemerintah Singapura beli 84 juta saham MTEL, bagaimana nasib harganya hari ini?

Pasalnya, lokasi tersebut menjadi area yang membutuhkan kapasitas data besar. "Meskipun begitu, kami juga akan sinkronisasi dengan kebutuhan operator. Di mana mereka akan membutuhkan tambahan small cells tower, kami bisa menyediakannya secara cepat," tutur Pratignyo.

Sejauh ini, baru ada dua operator yang mendapatkan alokasi spektrum 5G, yakni Telkomsel dan Smartfren di spektrum 2,3 GHz. Telkomsel sendiri sudah melaksanakan proyek piloting 5G sebanyak enam kali yang didukung secara penuh oleh infrastruktur Mitratel.

Baca Juga: Pemerintah Singapura beli 84 juta saham MTEL, bagaimana nasib harganya hari ini?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×