kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.260.000   -26.000   -1,14%
  • USD/IDR 16.735   13,00   0,08%
  • IDX 8.319   76,61   0,93%
  • KOMPAS100 1.160   10,25   0,89%
  • LQ45 847   5,05   0,60%
  • ISSI 287   1,55   0,54%
  • IDX30 445   4,14   0,94%
  • IDXHIDIV20 511   0,49   0,10%
  • IDX80 130   1,17   0,90%
  • IDXV30 136   0,08   0,06%
  • IDXQ30 142   0,93   0,66%

Pulsa dan kartu perdana turun, laba bersih Tiphone Mobile melorot 10,81%


Senin, 12 Maret 2018 / 07:00 WIB
Pulsa dan kartu perdana turun, laba bersih Tiphone Mobile melorot 10,81%


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Thipone Mobile Indonesia Tbk (TELE) sepanjang tahun lalu masih tersendat. Perusahaan ini hanya bisa membukukan laba bersih sebesar Rp 417,60 miliar. Jumlah tersebut turun sekitar 10,81% jika dibandingkan laba bersih tahun 2016 senilai Rp 468,19 miliar.

Pendapatan TELE pun hanya naik tipis. Mengutip laporan keuangan TELE, Minggu (11/3), pendapatan TELE mencapai Rp 27,92 triliun, naik 2,21% secara year on year (yoy). Pada 2016 lalu, TELE membukukan pendapatan Rp 27,31 triliun.

Margin laba TELE turut tergerus oleh kenaikan beban. Beban pokok perusahaan naik 2,47% yoy menjadi Rp 26,37 triliun. Lalu, beban penjualan naik sekitar 6,62% yoy jadi Rp 156,29 miliar. Beban keuangan perusahaan juga naik 26% menjadi Rp 490,57 miliar.

Sementara itu, total liabilitas perusahaan tercatat sebesar Rp 5,21 triliun dengan ekuitas Rp 3,54 triliun. TELE juga mencatat kas yang digunakan untuk aktivitas investasi sebesar Rp 10,13 miliar.

Sekretaris Perusahaan TELE Semuel Kurniawan mengatakan, perusahaan ini masih belum menetapkan target pertumbuhan kinerja di tahun ini. "Angkanya masih didiskusikan dengan manajemen," ujar Semuel kepada Kontan.co.id, Minggu (11/3).

Analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar mengatakan, pendapatan utama TELE yang diperoleh dari penjualan voucer dan kartu perdana, turun sekitar 5.58% dibanding tahun sebelumnya jadi Rp 20,69 triliun. Segmen bisnis ini memberi kontribusi 74.15% terhadap pendapatan perusahaan ritel ini. "Dampaknya sangat signifikan terhadap bisnis TELE sendiri," ujar William.

Menurut dia, masih ada beberapa tantangan yang akan dihadapi oleh TELE. Salah satunya tantangan dari perkembangan teknologi yang semakin canggih. Margin laba TELE berpotensi tergerus, lantaran konsumen lebih banyak mengandalkan paket data dan tidak terlalu bergantung lagi ke pulsa telepon. "Ada kemungkinan frekuensi pembelian pulsa atau voucer akan berkurang dan mempengaruhi bisnis dari TELE," ujar William.

Selain itu, margin bisnis TELE juga sangat terbatas. Margin dari bisnis pulsa harus menyesuaikan dengan kebijakan operator. Selain itu, TELE tidak bisa menaikkan harga sembarangan. Sepanjang tahun lalu, margin laba bersih TELE hanya sebesar 1,5%, belum dipotong beban usaha dan lainnya.

Namun, ia melihat masih ada poin plus untuk TELE. Telkom yang menjadi pemasok, memiliki penetrasi tinggi dalam distribusi voucer dan kartu perdana bagi TELE.

Saat ini, William merekomendasikan hold saham TELE. Secara teknikal, analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji bilang, pergerakan saham TELE masih dalam tren bearish. Ia memasang rekomendasi netral untuk TELE dengan target harga Rp 900 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×