Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Banyak agenda akuisisi yang bakal dilakukan PT PP Tbk (PTPP) melalui anak usahanya pada tahun depan. Belum lagi ada agenda ekspansi organik lainnya yang bakal dilakukan.
Itu sebabnya, emiten pelat merah ini membutuhkan belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga Rp 174 triliun untuk empat tahun ke depan. Sumber pendanaannya berasal dari rights issue dan initial public offering (IPO) empat anak usahanya, yang dikombinasikan dengan pendanaan eksternal seperti pinjaman bank atau obligasi.
Akuisisi paling banyak akan dilakukan oleh PT PP Peralatan Konstruksi. "Minimal tiga yang akan kami akusisi," kata Direktur Utama PTPP Tumiyana, Selasa (6/12).
Perusahaan yang akan diakuisisi merupakan perusahaan swasta yang memiliki fokus pengerjaan konstruksi fondasi, pengeboran lepas pantai (offshore) dan lainnya yang terkait dengan pengerjaan proyek bawah tanah. Sayang, manajemen masih enggan merinci terkait akuisisi ini karena terikat non-disclosure agreement (NDA).
"Yang pasti tiga ini sudah firm dan kami akan menjadi (pemegang saham) mayoritas," kata Tumiyana. Negosiasinya sudah berjalan dan diharapkan bisa rampung awal tahun depan. PP Peralatan akan IPO dengan target dana segar Rp 3,5 triliun untuk memuluskan semua rencana ekspansinya.
Strategi serupa, ekspansi anorganik berupa akuisisi, juga akan dilakukan oleh PT PP Energi. Meski masih belum terungkap detilnya, tapi setidaknya sudah ada satu perusahaan yang bakal diakuisisi.
Selebihnya, PP Energi akan mengikuti sejumlah tender proyek power plant dari PLN. Perseroan juga akan bertindak sebagai inisiator proyek. Pasalnya, perseroan sudah lebih dulu mengoperasikan pembangkit listrik 2x7 Megawatt (MW) di lampung.
"Sesuai dengan perjanjian, jika proyek pertama berhasil kami diizinkan untuk menambah kapasitasnya jadi 2x30 MW," ujar Direktur PTPP Lukman Hidayat.
PP Energi rencananya juga akan melakukan IPO kuartal II tahun depan dengan melepas 35% saham baru. Target perolehan dananya sekitar Rp 6 triliun. Untuk tahun depan, PP Energi butuh belanja modal Rp 9,3 triliun. Angkanya akan terus meningkat hingga 2021, sehingga jika diakumulasikan PP Energi butuh capex sekitar Rp 54,5 triliun hingga 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News