Reporter: Abdul Wahid Fauzi | Editor: Test Test
JAKARTA. PT PP Tbk (PTPP) semakin gencar melakukan ekspansi usaha. Perusahaan konstruksi pelat merah ini sedang membidik proyek perbaikan stasiun dan rel kereta api lingkar Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta. Maklum, saat ini kondisi stasiun dan rel kereta api tersebut sangat kumuh dan memprihatinkan.
Direktur Operasi PTPP Kiswodarmawan mengatakan, pihaknya telah mengajukan proposal proyek tersebut ke Pemerintah Provinsi Jakarta. Dia mengaku, pemerintah daerah senang dengan usulannya. "Karena itulah kami tengah membuat kajian yang lebih serius lagi," katanya kepada KONTAN, beberapa waktu yang lalu. Kajiannya diharapkan bisa selesai pada tahun ini atau paling lambat awal tahun depan.
Menurut Kiswodarmawan, jika disetujui, PTPP akan menggandeng perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jakarta, dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk menggarap proyek tersebut. Tak ketinggalan, perusahaan asing asal Korea. Targetnya, pembentukan perusahaan patungan itu bisa dilangsungkan tahun depan.
Dia menjelaskan, perusahana patungan itu akan memperbaiki jalur rel kereta api di dalam kota Jakarta hingga ke Tanjung Priok. "Nilai investasinya diperkirakan cukup besar, bisa mencapai Rp 7 triliun," imbuhnya.
Nantinya, masing-masing perusahaan harus mendanai proyek tersebut sesuai porsi kepemilikan sahamnya. PTPP akan mendanainya dari kas internal sebanyak 20% dan 80% dari pinjaman.
Selain itu, PTPP mengajukan proposal proyek pengembangkan Marunda sebagai Kawasan Ekonomi Khusus ke Pemprov DKI Jakarta. Tapi, Kiswodarmawan masih enggan menjelaskan rencana ini secara detil. "Kami juga mengusulkan perbaikan tol dalam kota Jakarta," ungkapnya.
PTPP membidik berbagai proyek baru itu untuk menopang target pendapatannya. Kiswodarmawan masih belum mau mengungkapkan target nilai proyek dan kinerja PTPP pada tahun 2011.
Yang pasti, PTPP menargetkan akan membukukan kontrak senilai Rp 16,2 triliun pada tahun ini. Perinciannya, Rp 12,6 triliun merupakan kontrak baru, dan sisanya sebesar Rp 3,6 triliun merupakan kontrak lanjutan alias carry over tahun 2009.
Hingga awal Maret 2010, PTPP telah meraih kontrak senilai Rp 3 triliun. Antara lain proyek pelabuhan dari PT Pelindo di empat lokasi senilai Rp 160 miliar, pembangunan pipa gas di Papua Nugini Rp 2 triliun, serta Bandara Kuala Namu, senilai Rp 700 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News