Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Perusahaan pengangkutan batubara, minyak dan gas bumi PT Indo Straits Tbk (PTIS) mengaku kinerjanya tertekan akibat pelemahan harga komoditas tambang di tingkat global.
Meski pendapatan akhir tahun diproyeksikan turun 16%, namun perseroan mengaku mencoba untuk mempertahankan nominal laba bersih.
Dwi Suseno, Komisaris PTIS sekaligus Direktur Keuangan Straits Corp Grup memproyeksikan, PTIS bisa meraup pendapatan sebesar US$ 37,65 juta. "Jumlah itu turun 16% dibanding pendapatan tahun lalu sebesar US$ 44,93 juta," ujar Dwi saat Paparan Publik di kantornya, Jumat (13/12).
Dia merinci, total pendapatan tahun ini akan disumbangkan sebesar US$ 27,9 juta (74%) dari lini bisnis jasa pendukung logistik. Kemudian sebesar US$ 9,7 juta (26%) dari jasa perekayasaan kelautan.
PTIS masih bisa bernafas lega, karena meski pendapatan akan merosot 16%, laba bersih perseroan diproyeksikan hanya turun 2%. Dwi bilang laba bersih PTIS sampai tutup tahun sebesar US$ 4 juta atau turun 2% dibanding tahun lalu yang sebesar US$ 4,08 juta.
"Meski pendapatan turun, kami coba lakukan efisiensi agar laba bersih kami dapat bertahan di level US$ 4 juta," ujar Dwi. Dia menjelaskan hal tersebut menunjukkan bahwa PTIS berhasil menaikkan EBITDA margin menjadi 27%, yang pada tahun lalu hanya 19%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News