Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) mendorong penyelesaian sejumlah proyek di tahun depan. Karena itu, belanja modal PTBA pada tahun 2015 kemungkinan akan meningkat. Joko Pramono, Sekretaris Perusahaan PTBA mengatakan, ada beberapa proyek yang ditargetkan sudah bisa memulai tahap konstruksi pada tahun 2015 mendatang.
Di antaranya adalah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Banko Tengah 2 x 620 Mega Watt (Sumsel 8). Saat ini, perseroan tengah menyelesaikan aspek pendanaan. Pada Semester I 2015, proyek itu akan mulai pembangunan konstruksi dalam tiga tahun. "Masih ada tender PLTU Sumsel 9 dan 10 juga. Semua prasyarat sedang disiapkan," ujar Joko Pramono, Sekretaris Perusahaan PTBA, kepada KONTAN, Senin (1/12).
Lalu, tahun depan, PTBA juga akan menyelesaikan dua proyek pengembangannya, yakni PLTU Banjarsari 2x110 MW Mulut Tambang, Lahat, Sumatera Selatan. Sehingga bisa beroperasi penuh di awal tahun depan.
Bukan cuma itu, PTBA juga sedang menggarap proyek PLTU bekerja sama denganĀ PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). Keduanya akan membangun PLTU berbahan bakar batubara dengan kapasitas 1.000 MW atau 3 x 350 MW. Saat ini, perseroan masih dalam proses feasibility study (FS). Diharapkan Semester I 2015, proses FS akan selesai.
Bila sudah beroperasi, nantinya, listrik yang diproduksi oleh PLTU itu akan diserap untuk kebutuhan Inalum sebanyak 700 MW. Sisanya, 300 MW akan dijual ke kawasan industri Kuala Tanjung dan kawasan industri Sei Mangkei.
Karena sejumlah proyek itu, PTBA kemungkinan akan meningkatkan belanja modal dari tahun ini yang mencapai Rp 1,14 triliun. "Target belanja modal tahun depan belum final. Namun, mungkin akan meningkat," ujar Joko.
Hingga Kuartal III 2014, PTBA sudah merealisasikan belanja modal sebesar Rp 797 miliar, masing-masing berupa investasi pengembangan sebesar Rp 757 miliar dan investasi rutin Rp 40 miliar. Sebesar 75% belanja modal PTBA tahun ini dialokasikan untuk pemenuhan rencana pengembangan proyek dan 25% sisanya untuk pembiayaan perawatan rutin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News