kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

PSBB bisa jadi katalis positif bagi IHSG


Selasa, 07 April 2020 / 21:41 WIB
PSBB bisa jadi katalis positif bagi IHSG
ILUSTRASI. PSBB merupakan kebijakan yang tepat bagi perekonomian dan pasar modal.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akhirnya resmi mengambil opsi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus penularan virus corona (Covid-19). Adapun Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No 9 Tahun 2020 menjadi acuan pelaksanaan PSSB ini.

Guna meminimalisir penyebaran Covid-19, pemerintah pun membatasi mobilitas masyarakat, seperti meliburkan sekolah dan tempat kerja hingga pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum.

Setelah Menteri Kesehatan (Menkes) merestui opsi PSSB ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru melemah 0,69% ke level 4.778,64. Pelemahan ini mematahkan reli IHSG yang telah menguat tiga hari berturut-turut sejak Kamis (2/4).

Meski demikian, Senior Vice President Research Kanaka Hita Solvera Janson Nasrial menilai pelemahan IHSG hari ini lebih disebabkan oleh faktor teknikal. "IHSG turun memang sudah waktunya karena secara teknikal sudah overbought. Padahal dampak penurunan pertumbuhan earning per share (EPS) untuk kuartal II-2020 belum terukur,” ujar Janson kepada Kontan.co.id, Selasa (7/4).

Baca Juga: Wall Street ditopang harapan pemangkasan produksi minyak dan kasus corona

Janson menilai, justru dengan adanya pembatasan sosial skala besar (dengan hanya industri tertentu yang diterapkan) merupakan kebijakan yang tepat bagi perekonomian dan pasar modal tanah air. Menurut dia, kebijakan ini sudah sesuai ketimbang guyuran intensif fiskal dan kebijakan kelonggaran moneter. Sebab, sumberdaya fiskal dan moneter yang dimiliki pemerintah saat ini juga terbatas.

Menurut dia satu-satunya katalis positif untuk IHSG saat ini adalah melandainya kurva kasus baru pasien Covid-19 dan berkurangnya jumlah kasus kematian akibat virus ini di Indonesia. Sehingga Janson menilai pencegahan penyebaran Covid-19 (dengan social discipline dan limited social interaction) merupakan respons kebijakan yang sangat layak untuk diimplementasikan saat ini.

Baca Juga: IHSG diprediksi turun lagi pada Rabu (8/4)

Janson menilai, selama IHSG berada di bawah level 5.300, cepat atau lambat IHSG masih rentan mengalami koreksi lanjutan ke area support 4.200-an hingga akhir semester I-2020. Itu pun dengan catatan social distancing dapat berhasil diterapkan secara ketat untuk meminimalisir dan memutus mata rantai Covid-19.

“Warga negara kita benar-benar harus mematuhi instruksi pemerintah untuk menjalankan PSSB dengan disiplin,” tutup Janson.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×