Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di akhir pekan lalu. Analis menebak, IHSG berpotensi terkoreksi lagi pada Senin (18/6).
Sebagai informasi, IHSG ditutup di zona merah pada perdagangan akhir pekan. IHSG melemah 0,23% atau 15,24 poin ke 6.698,54, Jumat (16/6). Selama sepekan, IHSG menguat tipis 0,07%.
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, sepekan kemarin IHSG cenderung konsolidasi di tengah beberapa sentimen.
“Misalnya The Fed yang menahan rate tidak berubah, aksi bagi dividen, serta tekanan harga komoditas yang sedang mereda, khususnya batubara,” ujarnya kepada Kontan, Minggu (18/8).
Ivan mengatakan, IHSG pada Senin (19/6) diproyeksi bergerak mix dengan kecenderungan melemah melihat penutupan pada weekly chartnya dengan kisaran resisten 6.744 dan support 6.660.
Baca Juga: Menanti Hasil RDG BI Soal Bunga, Begini Arah IHSG dan Rekomendasi Saham Pekan Depan
Sentimen pendukung diperkirakan adanya profit taking pada saham-saham yang sudah rally, seperti dari sektor non cyclical, seperti INDF, ICBP, dan UNVR, serta saham banking yang masih bergerak sideways.
“Kekuatan beli dan jual di market masih berimbang, sehingga pekan depan diharapkan arahnya menjadi lebih jelas,” ujar Ivan.
Menurut Ivan, rekomendasi saham perbankan yang masih layak akumulasi adalah BBCA, BBRI, dan BMRI. Kemudian saham emiten produsen semen, seperti SMGR dan INTP direkomendasikan buy on weakness, karena ada kemungkinan koreksi.
“Dari sektor infrastruktur, seperti TLKM dan TOWR, juga bisa diperhatikan,” tuturnya.
Ivan mengatakan, target harga BBCA adalah Rp 9.300 per saham, BBRI Rp 5.850 per saham, BMRI Rp 5.400 per saham, SMGR Rp 6.450 per saham, INTP Rp 10.050 per saham, TLKM Rp 4.150 per saham, dan TOWR Rp 1.090 per saham.
Baca Juga: Amman, PHE, Hingga Palm Co Bersiap IPO, Berikut Prediksi Dampaknya bagi Pasar Saham
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News