kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.063   79,60   1,14%
  • KOMPAS100 1.058   17,14   1,65%
  • LQ45 832   14,49   1,77%
  • ISSI 214   1,20   0,57%
  • IDX30 424   8,21   1,97%
  • IDXHIDIV20 511   9,17   1,83%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,74   0,60%
  • IDXQ30 141   2,48   1,78%

Proyeksi IHSG Akhir Tahun dan Rekomendasi Saham Pilihan


Senin, 03 Oktober 2022 / 06:00 WIB
Proyeksi IHSG Akhir Tahun dan Rekomendasi Saham Pilihan


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan bisa melaju hingga akhir tahun nanti.

Kepala Riset FAC Sekuritas Indonesia Wisnu Prambudi Wibowo optimistis IHSG bisa menggapai level 7.150-7.200 hingga akhir tahun 2022, seiring positifnya data makroekonomi domestik dan kinerja emiten yang solid.

Menurut Wisnu, pergerakan IHSG du kuartal akhir tahun ini akan dibayangi sejumlah sentimen domestik maupun global. Yakni, indeks manufaktur atau PMI Manufaktur Indonesia yang masih dalam kondisi ekpansif yakni di 51,7 pada Agustus 2022, neraca perdagangan juga tercacat surplus dalam 28 bulan berturut-turut, serta inflasi yang tetap terkendali, bisa menjadi katalis positif untuk IHSG.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih solid dan realisasi pendapatan negara tumbuh 49,8% yoy menjadi Rp 1.764,4 triliun pada periode awal tahun hingga Agustus 2022 juga dapat menjadi obat kuat IHSG.

"Kemudian, kasus Covid-19 yang terkendali, mobilitas masyarakat yang meningkat, dan realisasi investasi semakin meningkat juga jadi sentimen posirif," kata Wisnu, Minggu (2/10).

Baca Juga: Net Sell Asing Capai Rp 3,10 Triliun Sepekan, Cek Saham-saham yang Banyak Diobral

Tak hanya itu, momentum window dressing juga dapat menopang pergerakan IHSG. Wisnu bilang, biasanya window dressing akan terlihat mendekati akhir tahun, khususnya dua minggu terakhir di bulan Desember.

Sementara itu, sejumlah katalis yang bisa menekan pergerakan IHSG, antara lain tren pelemahan rupiah, pengetatan kebijakan moneter global, kekhawatiran resesi global, potensi berlanjutnya kenaikan inflasi, hingga mahalnya harga energi.

Wisnu mengatakan, koreksi IHSG saat ini bisa dimanfaatkan pelaku pasar membeli saham bagus dengan harga lebih murah. Dari sektor keuangan, ia menjagokan saham BRIS, BBCA, BBRI, BMRI, dan BBNI.

Kemudian, dari saham sektor Industrial ada saham ASII. Dari sektor energi ada saham PTBA dan ADRO, serta sektor infrastruktur telekomunikasi ada saham TLKM.

Analis Henan Putihrai Jono Syafei memperkirakan, IHSG berpotensi dapat kembali ke level 7.300-7.400 pada kuartal akhir tahun ini. Adapun support IHSG sekarang berada di level 6.926 - 6.902.

Jono menyarankan, pelaku pasar bisa melirik saham-saham bluechip yang memiliki neraca kuat, utang sedikit, dan memiliki valuasi murah dengan harapan di akhir tahun harga sahamnya akan terapresiasi.

"Adapun sektor yang bisa diperhatikan menjelang akhir tahun yaitu perbankan, konsumer, ritel, dan komoditas," kata Jono.

Beberapa saham yang bisa jadi pilihan investor ada BBRI, MYOR, MAPI, dan AKRA. Ia memasang target harga saham BBRI di Rp 5.150, saham MYOR dengan target harga di Rp 2.100, saham MAPI dengan target harga di Rp 1.200, dan saham AKRA dengan target harga di Rp 1.600 per saham.

Baca Juga: Catat! Emiten-Emiten Ini Berpotensi Besar Bagi Dividen Interim

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×