Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Noverius Laoli
Lebih lanjut, Harry menyampaikan bahwa faktor penting yang perlu dicermati untuk emiten unggas hingga tahun depan adalah harga soybean meal yang bisa mengalami penguatan kembali didukung oleh pernyataan Presiden Trump yang menyebut bahwa China akan membeli American soybean sebesar 12 juta ton.
Sebabnya tak tanggung-tanggung, penguatan kembali pada harga soybean meal berpotensi menggerus profitabilitas margin perusahaan unggas ke depan, menimbang soybean berkontribusi 25% pada COGS (Cost of Goods Sold) atau harga pokok penjualan.
Dengan berbagai pertimbangan dan sentimen di atas, Harry merekomendasikan investor untuk beli saham CPIN dengan target harga Rp 6.125 per saham, kemudian beli saham JPFA dengan target harga Rp 2.410 per saham, serta beli saham MAIN dengan target harga Rp 910 per saham.
Baca Juga: Danantara Bakal Masuk Pasar Modal, Cermati Saham Rekomendasi Analis
Sementara Victor dan Wilastita, merekomendasikan investor untuk beli saham CPIN dengan target harga Rp 6.400 per saham, kemudian beli saham JPFA dengan target harga Rp 2.800 per saham, serta beli saham MAIN dengan target harga Rp 1.300 per saham.
“Kami mempertahankan rating Overweight untuk sektor perunggasan karena kami memperkirakan momentum laba akan tetap kuat dalam jangka pendek, didukung perbaikan kondisi supply-demand,” jelas Victor dan Wilastita.
Terakhir, Azis merekomendasikan investor untuk mencermati saham JPFA. Dia merekomendasikan beli saham JPFA dengan target harga Rp 3.110 per saham.
Selanjutnya: IHSG Rentan Terkoreksi, Senin (17/11), Cek Sentimen dan Saham Rekomendasi Analis
Menarik Dibaca: Apakah Timun Bisa Menurunkan Kolesterol Tinggi atau Tidak? Ini Jawabannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













