kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Prospek Trans Power Marine (TPMA) Kian Positif Setelah Kedatangan Partner Baru


Jumat, 14 Januari 2022 / 13:28 WIB
Prospek Trans Power Marine (TPMA) Kian Positif Setelah Kedatangan Partner Baru
ILUSTRASI. Kapal floating crane, kapal tunda dan tongkang pengangkut milik PT Trans Power Marine (TPMA)


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) dinilai positif, terlebih dengan pembentukan usaha patungan yang memungkinkan perusahaan pelayaran ini menambah armada.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rizkia Darmawan memaparkan bahwa pada awal tahun 2022, TPMA memiliki 35 set kapal tunda dan tongkang, terutama dengan kapasitas 300 kaki, dan tiga tongkang derek. "Kami mengharapkan armada yang lebih kuat di masa depan melalui inisiatif JV mereka baru-baru ini," ungkap Rizkia dalam riset, Jumat (14/1).

Pada akhir Desember 2021, TPMA menandatangani kontrak untuk membentuk joint venture dengan menjual 70% kepemilikannya di anak usahanya, PT Trans Logistik Perkasa, kepada PT Pacifik Pelayaran Indonesia (PPI) dan T&J Industrial Holding Limited (TJI). Sebagai informasi, TJI merupakan bagian Tsingshan, salah satu pemain nikel terbesar di Indonesia.

Baca Juga: Kinerja dan Ekspansi TPMA Tidak Terdampak Kebijakan Pelarangan Ekspor Batubara

Setelah transaksi, TPMA akan mempertahankan kepemilikannya 30% dibandingkan saat ini 99,94%. Setelah transaksi, laporan keuangan PT Trans Logistik Perkasa tidak akan dikonsolidasikan ke Trans Power.

Kerjasama joint venture bertujuan untuk menyelesaikan pembelian 60 set tug & barge dengan total nilai transaksi US$ 250 juta hingga tahun 2024. "Kami percaya ini akan menjadi katalis yang kuat bagi TPMA karena memungkinkan Perusahaan untuk menangkap bisnis pengiriman bijih nikel yang menguntungkan dari tambang nikel ke smelter di masa depan," kata Rizkia.

Rizkia menambahkan bahwa produksi dan penjualan produk terkait bijih nikel Indonesia telah meningkat masing-masing sebesar 26,1% dan 14,7% CAGR, dari 2015 hingga 2021, yang tiga kali lebih besar dari PDB Indonesia sebesar 5%.

Baca Juga: Angkut Nikel dan Batubara, Trans Power Marine (TPMA) Siapkan Investasi US$ 250 Juta

Terkait bisnis pengapalan batubara, protes berbagai negara terhadap larangan ekspor batubara oleh pemerintah Indonesia menunjukkan bahwa permintaan batubara sebagai sumber energi termurah yang ada saat ini akan tetap solid dan berkelanjutan setidaknya dalam lima tahun ke depan.

Hingga September 2021, TPMA membukukan laba bersih sebesar US$ 3,4 juta, melonjak 194,7% yoy dari US$ 1,2 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut terutama didorong oleh efisiensi biaya sewa kapal.

Untuk pendapatannya datar secara tahunan di US$ 30,3 juta, naik tipis atau 0,6% yoy. Berdasarkan segmen, pendapatan dari jasa tug and barge menyumbang 71,5% dari total pendapatan, sedangkan pendapatan dari jasa floating crane menyumbang 28,5% dari total pendapatan. Pendapatan dari antar pulau dibandingkan transshipment didistribusikan relatif merata. Berdasarkan barang yang diangkut, batubara menyumbang lebih dari 80% dari total pendapatan.

Baca Juga: Trans Power Marine (TPMA) Perkirakan Kinerja Tahun Ini Bisa Tumbuh 30%

Beban pokok pendapatan turun menjadi US$ 23 juta, atau turun 6,4% yoy dari US$ 24,6 juta, terutama didorong oleh penurunan signifikan dalam biaya sewa kapal yang turun 85,4% yoy dari US$ 2,9 juta menjadi hanya US$ 0,4 juta. Akibat permintaan yang melambat sejak pandemi, TPMA mengurangi sewa kapal dan memaksimalkan utilisasi kapal.

Potensi kerjasama joint venture untuk menangkap volume produksi dan penjualan yang kuat dari produk batubara dan bijih nikel Indonesia akan menjadi katalis yang paling signifikan untuk pendapatan TPMA di masa depan. "Oleh karena itu layak mendapatkan penilaian yang lebih baik dalam pandangan kami," pungkas Rizkia.

Baca Juga: Strategi Trans Power Marine (TPMA) kejar kenaikan laba dua kali lipat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×