Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menguatnya permintaan daging ayam beserta turunannya menjadi angin segar bagi emiten yang ada di sektor perunggasan. Terlebih pandemi virus corona (Covid-19) ternyata tidak menyurutkan permintaan atas konsumsi daging ayam, telur, maupun produk olahannya.
Kepala Riset Praus Kapital Alfred Nainggolan mengatakan, sejauh ini prospek industri unggas masih cukup baik mengacu pada demand. Kebutuhan daging ayam dan semua yang terkait di sektor unggas masih cukup kuat, bahkan pertumbuhan pendapatan emiten-emiten di sektor unggas pada tahun ini juga masih mencatatkan penguatan.
Hanya saja yang menjadi masalah ada di laba bersih yang terpantau turun cukup signifikan dikarenakan depresiasi nilai tukar rupiah. Sebab, penyediaan bahan baku pakan ternak berasal dari impor sehingga menggerus perolehan laba bersih.
"Kami lihat ekonomi juga cukup bagus ke depannya dan bila faktor kurs rupiah tidak jadi masalah lagi, maka akan mendorong signifikan untuk pemulihan bottom line sektor poultry," kata dia dalam keterangan tertulis, yang diterima Kontan.co.id, Jumat (15/1).
Baca Juga: Belum sebesar emiten poultry lain, Widodo Makmur Unggas masih punya prospek menarik
Untuk itu, Alfred menegaskan bahwa permintaan di sektor unggas masih cukup bagus ke depannya. Bahkan saat terjadi perlambatan ekonomi di tahun lalu, kinerja sisi permintaan dan pendapatan penurunannya tidak signifikan dan hanya di laba bersih saja.
Apalagi isu pemulihan pertumbuhan ekonomi yang kuat di tahun 2021, maka dari sisi pendapatan diyakini masih akan tumbuh. Dengan begitu ketika perusahaan atau emiten melakukan ekspansi di tengah kondisi permintaan yang masih cukup bagus ke depan.
Hal ini tentunya berdampak positif pada penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) yang sedang dilakukan oleh PT Widodo Makmur Unggas (WMU). Apalagi tidak semua perusahaan bisa mendapatkan dana segar di kondisi seperti ini.
"Jadi ketika mereka bisa mendapatkan momentum itu dan mereka akan ekspansi di sektor yang masih cukup prospek ini, maka akan menjadi hal yang cukup bagus untuk menggeneralisasi pertumbuhannya ke depan," jelas Alfred.