Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari
Dia menambahkan, untuk tahun ini pertumbuhan ekonomi digadang-gadang akan berada di angka 4% dan di tahun 2022 bisa lebih tinggi lagi. Artinya ketika perusahaan ekspansi berarti Widodo Makmur Unggas mempersiapkan untuk kondisi ekonomi yang lebih baik pada tahun 2022 bahkan di 2023.
"Jadi momentumnya sangat bagus sekali ketika mereka berhasil IPO karena tidak semua emiten bisa dapat dana segar," tegasnya.
Direktur Keuangan Widodo Makmur Unggas Wahyu Andi Susilo mengatakan, dana ekspansi yang diperoleh dari IPO untuk keperluan saat ini maupun ke depan, bisa menjadi tonggak untuk menarik pasar dengan jangkauan yang lebih luas lagi.
Apalagi kinerja usaha WMU terus mencetak pertumbuhan yang sangat signifikan meskipun pandemi Covid-19 sedang menghantam seluruh negara.
Sebagaimana diketahui, WMU menargetkan alokasi dana IPO sebesar 74,3% untuk ekspansi dengan menambah serta memperluas sarana produksi, antara lain untuk pembangunan fasilitas Breeding PS Farm di Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Baca Juga: Incar Rp 1,18 triliun, Widodo Makmur Unggas tetapkan harga IPO di Rp 142 - Rp 200
Pembangunan fasilitas Layer Commercial Farm di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Pembangunan fasilitas Hatchery di Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa. Pembangunan fasilitas Broiler Commerical Farm di Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa.
Selain itu, perusahaan juga akan melakukan pembangunan fasilitas Slaughterhouse di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Pembangunan fasilitas Feedmill di Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur.
Sementara itu, sisa dana IPO sebesar 25,7% akan digunakan untuk modal kerja perusahaan terutama untuk pembelian bahan baku pada Feedmill dan pembelian Ayam Broiler Komersial untuk Slaughterhouse. Peningkatan kapasitas produksi akan berdampak terhadap penetrasi pasar yang lebih baik lagi ke depannya.
“Setelah IPO tentunya kami akan lari lebih kencang lagi. Seluruh fasilitas produksi akan berjalan sesuai rencana,” pungkas Andi.
Selanjutnya: Saham-saham ini banyak ditadah asing saat IHSG merosot Jumat (15/1)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News