kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Prospek sektor farmasi belum pasti, Sido Muncul (SIDO) justru menarik dilirik


Senin, 24 Februari 2020 / 08:00 WIB
Prospek sektor farmasi belum pasti, Sido Muncul (SIDO) justru menarik dilirik


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek belum dapat dipastikan karena sentimen virus Corona dan penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, beberapa analis justru kompak merekomendasikan saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO).

Analis MNC Sekuritas Victoria Venny mengungkapkan, sebaran virus Corona tentunya akan mempengaruhi kinerja emiten farmasi di kuartal I-2020, khususnya bagi emiten yang memiliki exposure bahan baku impor dari China. Emiten tersebut seperti KLBF, KAEF, dan PEHA.

"Shutdown-nya (aktivitas ekspor-impor) China sementara waktu mengakibatkan pasokan raw material sektor farmasi terganggu," kata Venny kepada Kontan, Minggu (23/2).

Baca Juga: Begini dampak penyebaran virus corona menurut bank-bank besar

Untungnya, Venny mengungkapkan bahwa saat ini emiten-emiten tersebut masih memiliki cadangan pasokan hingga 2-3 bulan mendatang. Harapannya, ke depan wabah tersebut akan segera berakhir sehingga tidak sampai muncul dampak berkelanjutan bagi emiten farmasi Tanah Air.

"Sedangkan untuk SIDO karena raw material 90% lokal jadi tidak berimbas pada pasokannya," ungkapnya.

Di sisi lain, keuntungan yang didapatkan para emiten sektor farmasi akibat sebaran virus Corona berhasil mendorong peningkatan penjualan food supplement dan masker.

Di samping itu, untuk mengatasi adanya potensi gangguan pasokan raw material dari China, beberapa emiten juga mengalihkan suppliernya dari negara lain.

Adapun upaya pemerintah dengan merealisasikan holding emiten farmasi turut menjadi sentimen positif bagi kinerja sektoral. Apalagi, tujuannya positif agar pada emiten lebih efisien, terintegrasi, sekaligus mendorong pangsa pasar terus bertumbuh dan menjaga keuangan emiten menjadi lebih sehat.

Baca Juga: Cegah perlambatan ekonomi akibat corona, Indef minta investasi digenjot




TERBARU

[X]
×