Reporter: Muhammad Kusuma | Editor: Yudho Winarto
Sekadar informasi, pada kuartal ketiga tahun lalu, pendapatan dan laba bersih TPIA tercatat anjlok. TPIA hanya membukukan pendapatan sebesar US$ 1,38 miliar turun 29,28% year on year (yoy).
Sedangkan, laba bersih PTIA anjlok 81,11% yoy menjadi US$ 32,05 juta. sebagai catatan, laporan keuangan PTIA tahun 2018 sebagai perbandingan tidak diaudit.
Dengan adanya tax holiday, kedua analis optimistis pendapatan dan laba bersih tahun ini akan tumbuh. Meski begitu, kedua analis masih belum dapat memproyeksikan persentase pertumbuhannya.
Baca Juga: Kemenperin: Tax holiday manjur tingkatkan gairah investasi industri kimia
Kompleks petrokimia kedua milik TPIA sendiri dijadwalkan selesai dibangun pada tahun 2024. Dengan adanya kompleks petrokimia terbaru ini, produksi PTIA akan terdongkrak.
Kedua analis merekomendasikan buy saham TPIA untuk jangka pendek. Wisnu merekomendasikan membeli dengan target harga Rp 10.500 sedang Sukarno merekomendasikan beli dengan target harga Rp 10.600.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News