Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Harga minyak dunia mengalami tekanan pada transaksi Kamis (18/8) pagi ini. Pada pukul 08.05 waktu Singapura, harga kontrak minyak Brent diperdagangkan di posisi US$ 49,67 per barel atau turun 18 sen.
Para trader mengatakan, penurunan harga minyak terjadi menyusul aksi profit taking pasca reli yang cukup tinggi pada bulan ini. Selain itu, para trader juga berspekulasi Arab Saudi akan kembali mencatatkan produksi rekor minyak.
Sebelumnya, Arab Saudi mengirimkan sinyal dapat mendongkrak suplai minyak mentahnya pada Agustus, meskipun mencetak rekor produksi 10,67 juta barel per hari Juli lalu.
Kendati demikian, harga minyak masih tinggi 20% dibanding awal Agustus dan sempat menembus US$ 50 per barel sehari sebelumnya. Kondisi ini mendapat sokongan dari adanya potensi pembekuan produksi minyak atau bahkan pemangkasan produksi menyusul pertemuan antara anggota OPEC dan negara produsen minyak utama dunia lainnya yang dijadwalkan bulan depan.
"Spekulasi mengenai produksi minyak OPEC harus disikapi dengan hati-hati, karena ini bukan modal kuat untuk reli," jelas tim riset Citi dalam laporannya.
Sementara itu, di AS, harga kontrak minyak WTI berada di level US$ 46,79 per barel atau flat dari posisi penutupan kemarin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News