kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Prospek lebih cerah, timah akan catatkan kinerja yang lebih baik pada semester kedua


Jumat, 03 Juli 2020 / 20:07 WIB
Prospek lebih cerah, timah akan catatkan kinerja yang lebih baik pada semester kedua
ILUSTRASI. Harga komoditas timah terkoreksi 2,64% sepanjang enam bulan pertama 2020.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah sempat terpukul pada tiga bulan pertama, harga timah perlahan mulai kembali berada dalam tren positif. Merujuk Bloomberg, harga timah di London Metal Exchange berada di level US$ 17.175 per metrik ton. Lalu, pada akhir Juni kemarin berada di level US$ 16.722 per metrik ton.

Dengan demikian, harga timah terkoreksi 2,64% sepanjang enam bulan kemarin. Kendati demikian, timah kini berada di posisi yang cukup baik. Mengingat pada Maret silam sempat menyentuh level US$ 13.250 per metrik ton. Semenjak itu, timah perlahan naik dan pada Jumat (3/7) sudah berada di level US$ 16.830 per metrik ton.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan penurunan harga timah merupakan hal wajar di tengah kondisi saat ini. Pasalnya, pandemi virus corona memang telah menekan semua komoditas logam industri, termasuk timah, seiring pabrik produk industri yang tak beroperasi selama diberlakukannya lockdown.

Baca Juga: Permintaan naik, harga tembaga paling moncer di semester I

“Dengan mulainya dibuka kembali aktivitas ekonomi, permintaan terhadap timah pun perlahan naik. Oleh sebab itu, tren timah selepas kuartal I-2020 cenderung mengalami kenaikan,” ujar Ibrahim kepada Kontan.co.id, Jumat (3/7).

Ibrahim menilai sebenarnya timah punya kondisi fundamental yang cukup baik, terutama menyambut semester kedua. Salah satu sentimen yang menyokong katalis positif timah adalah adanya kabar mengenai stimulus dari bank sentral Amerika Serikat.

“Pada akhir semester I-2020 kemarin, bank sentral AS menyatakan telah menyiapkan dana US$ 1,5 triliun untuk pembangunan infrastruktur. Dengan adanya pembangunan tersebut, tentu nantinya permintaan akan timah akan semakin meningkat dan akhirnya mengangkat harga timah,” jelas Ibrahim.

Baca Juga: Emas mengkilap sepanjang semester I-2020, harga platinum tersungkur

Selain itu, Ibrahim juga optimistis pada semester kedua ini pabrik produk industri dan manufaktur juga mulai banyak yang kembali beroperasi. Dengan demikian, permintaan akan timah yang stabil menjadikan fundamental timah lebih baik pada semester II-2020.

Dengan kondisi tersebut, Ibrahim optimistis pada akhir tahun nanti harga timah akan berada di level US$ 17.600 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×