Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli
Rudi menuturkan, secara teknis, pembangunan bendungan tidak bisa dihentikan begitu saja.
Di sisi lain, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto juga fokus pada ketahanan pangan, sehingga sangat membutuhkan infrastruktur perairan.
Apalagi, beberapa pendanaan proyek pembangunan bendungan tidak menggunakan dana APBN, tetapi dari pinjaman yang dilakukan oleh pemerintah sehingga harus diselesaikan dengan baik.
”Ini yang membuat kami yakin proyek-proyek ini pasti bisa terselesaikan,” paparnya.
Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) Buyback Saham Kresna Kusuma Dyandra
Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy mengatakan, rasio utang WSKT terlalu tinggi, yaitu 9,96x. Salah satu cara paling efektif yang bisa dilakukan perseroan untuk menyehatkan keuangan adalah menjual aset.
“Turunkan utang dengan menjual aset yang dimiliki untuk memperbaiki kinerja,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (26/11).
Terkait potensi delisting, Budi melihat saham WSKT kemungkinan belum akan dihapuskan pencatatannya dari BEI. “Karena WSKT adalah BUMN, (kebijakan delisting) tergantung menteri BUMN,” paparnya.
Raihan nilai kontrak baru juga dilihat belum akan jadi faktor yang bisa membantu menyehatkan keuangan WSKT secara signifikan. “Sulit untuk WSKT dengan rasio utang sebesar itu kalau hanya mengandalkan nilai kontrak baru,” ungkapnya.
Asal tahu saja, WSKT sendiri mencatatkan raihan nilai kontrak Rp 6,8 triliun per Oktober 2024. Perseroan juga menargetkan raihan nilai kontrak baru sebesar Rp 14,5 triliun di akhir tahun 2024.
Sisa dari raihan tersebut optimistis bisa dilengkapi oleh WSKT lewat beberapa kontak jumbo yang akan dikantongi di sisa tahun ini.
Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) Buyback 53,78 Juta Saham Kresna Kusuma Dyandra Marga
Direktur Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada melihat, saham WSKT masih disuspensi oleh BEI lantaran masih dalam proses restrukturisasi utang.
Meskipun suspensi sudah berlangsung setahun, Reza melihat saham WSKT belum sampai di titik waktu yang akan segera dikeluarkan dari Bursa.
“Ini juga kembali lagi ke perolehan kontrak proyek yang dimiliki oleh WSKT. Jika ada diferensiasi proyek, mungkin kinerja Waskita Karya masih bisa selamat saat pemerintah memutuskan menyetop proyek bendungan,” ungkap dia.
Selanjutnya: Ekonom Sebut Pilkada Jadi Faktor Pertumbuhan Ekonomi yang Toxic
Menarik Dibaca: Hujan Turun di Wilayah Ini, Cek Proyeksi Cuaca Besok (27/11) di Banten
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News