Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) menunjukkan prospek yang positif dengan kinerja sepanjang 2024 yang sesuai dengan ekspektasi. MIKA menargetkan pertumbuhan laba bersih dua digit serta peningkatan marjin EBITDA pada 2025.
Untuk mencapai hal tersebut, MIKA berupaya mempertahankan momentum pertumbuhan melalui strategi ekspansi dan efisiensi operasional.
Analis BRI Danareksa Sekuritas, Ismail Fakhri Suweleh, mengatakan bahwa MIKA mencatatkan pertumbuhan jumlah hari perawatan inap (Inpatient/IP) sebesar 4,7% dan kunjungan rawat jalan (Outpatient/OP) sebesar 5,2% secara tahunan (yoy) sepanjang 2024.
Pendapatan perusahaan diproyeksikan mencapai Rp 4,84 triliun hingga Rp 4,9 triliun, dengan marjin EBITDA berkisar antara 37%-38%, sesuai dengan estimasi pasar.
Ismail menilai, penurunan harga saham MIKA sebesar 19% pada kuartal IV 2024 yang dipicu oleh gangguan volume dan kekhawatiran terhadap pertumbuhan pendapatan telah tercermin dalam valuasi saat ini.
Pada 2025, MIKA menargetkan pertumbuhan pendapatan dua digit, yang didorong oleh peningkatan volume pasien serta kenaikan tarif rata-rata dan intensitas layanan. Marjin EBITDA juga diperkirakan meningkat lebih lanjut dibandingkan tahun 2024, seiring dengan inisiatif efisiensi biaya yang diterapkan.
MIKA mengantisipasi volume yang lebih rendah pada semester I 2025 akibat basis efek yang tinggi dari wabah demam berdarah di semester I 2024.
"Meskipun demikian, pertumbuhan pendapatan 2025 kami proyeksikan mencapai 11,3% menjadi Rp 5,4 triliun dan marjin EBITDA akan meningkat sebesar 99 basis poin (bps)," tulisnya dalam riset yang dirilis pada Jumat (31/1).
Selain itu, Ismail mengungkapkan bahwa MIKA telah mengumumkan ekspansi ke sektor Pet Hospital & Clinic dengan merek Medivet. Saat ini, Medivet mengoperasikan empat klinik dengan model bisnis asset-light melalui penyewaan gedung.
Meskipun kontribusi bisnis ini terhadap pendapatan MIKA masih kecil pada 2024, yakni di bawah 1%, dalam 3-5 tahun ke depan diharapkan mampu menyumbang hingga 3% dari total pendapatan.
"Margin profitabilitas di segmen ini saat ini masih lebih rendah dibandingkan bisnis utama MIKA, namun perusahaan optimistis akan terjadi peningkatan seiring dengan skala ekonomi yang lebih besar," jelasnya.
Dengan berbagai prospek tersebut, BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi "buy" untuk saham MIKA dengan target harga Rp 3.400.
Namun, beberapa risiko tetap perlu diperhatikan, antara lain potensi pertumbuhan volume dan intensitas layanan yang lebih rendah dari perkiraan, tantangan dalam pelaksanaan efisiensi biaya, serta likuiditas saham di pasar.
Selanjutnya: Ada atau Tanpa Insentif, Perbankan Tetap Beri Kredit Hilirisasi Minerba
Menarik Dibaca: Promo McD Dinner Valentine 14 Februari, Rp160.000 Dapat Paket Berdua + Live Music
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News