kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.425.000   10.000   0,41%
  • USD/IDR 16.643   -42,00   -0,25%
  • IDX 8.617   68,26   0,80%
  • KOMPAS100 1.189   7,78   0,66%
  • LQ45 855   3,60   0,42%
  • ISSI 305   2,18   0,72%
  • IDX30 439   -0,22   -0,05%
  • IDXHIDIV20 509   2,81   0,56%
  • IDX80 133   0,64   0,48%
  • IDXV30 139   1,08   0,78%
  • IDXQ30 140   0,30   0,22%

Prospek Jasa Marga (JSMR) Andalkan Ruas Baru dan Rate Cut, Cek Rekomendasi Sahamnya


Selasa, 02 Desember 2025 / 17:38 WIB
Prospek Jasa Marga (JSMR) Andalkan Ruas Baru dan Rate Cut, Cek Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Kinerja JSMR tertekan Q3 2025 akibat beban pajak & biaya non-operasional. Prospek 2026 cerah didorong ruas tol baru dan potensi rate cut. KONTAN/Baihaki/4/10/2022


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kinerja PT Jasa Marga Tbk (JSMR) kembali mendapat tekanan pada kuartal III-2025.

Meski performa hingga sembilan bulan pertama tahun ini juga turut tertekan, dinilai prospek JSMR masih terbuka, terutama dengan dorongan ruas tol baru dan potensi pemangkasan suku bunga (rate cut) yang dapat memperbaiki kinerja pada 2026.

Laba bersih JSMR pada kuartal III-2025 turun 10% YoY menjadi Rp 857,4 miliar. Pun seperti yang diketahui, kinerja JSMR juga mencatat kelesuan di sembilan bulan pertama tahun 2025.

Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih menjadi Rp 2,72 triliun per kuartal III-2025. Ini turun 17,32% YoY dari Rp 3,3 triliun per kuartal III-2024.

Baca Juga: Kinerja Jasa Marga (JSMR) Lesu per Kuartal III 2025, Simak Rekomendasi Analis

Selain itu, pendapatan JSMR tercatat Rp 21,08 triliun hingga kuartal III-2025, juga menurun 5,3% dari Rp 22,45 triliun per kuartal III-2024.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas, menyebut bahwa capaian laba bersih JSMR yang melemah pada kuartal III-2025 ini terutama akibat lonjakan beban pajak dan tekanan biaya non-operasional (bunga & provisi), sementara pendapatan konstruksi juga turun sehingga tidak menopang bottom line.

Misalnya, di pos total beban pajak penghasilan tercatat arus keluar Rp 1,21 triliun per kuartal III-2025. Ini berbanding terbalik dari arus masuk Rp 73,12 miliar pada pos tersebut di periode sama tahun lalu. Selain itu, sentimen yang paling menekan kinerja tahun ini adalah normalisasi pajak dan moderasi aktivitas konstruksi.

Meski demikian, JSMR mempertahankan pertumbuhan pendapatan tol dan pendapatan operasi pada kisaran single digit sepanjang Januari–September 2025, naik 4,8% YoY menjadi Rp 14,52 triliun. Pada kuartal III-2025, pendapatan meningkat 6,2% YoY atau susut 2,9% QoQ menjadi Rp 5,04 triliun.

Kata Analis Binaartha Sekuritas, Eka Rahmawati, kinerja ini didorong oleh penyesuaian tarif yang mulai diterapkan sejak 2024, pembukaan ruas Tol Solo–Yogyakarta seksi 1.1 dan 1.2A, serta rekonsolidasi ruas Gempol–Pandaan setelah pembelian kembali Dinfra pada Desember 2024.

Tetapi, dicatat Eka, transaksi lalu lintas turun 0,38% YoY hingga September, dengan ruas tol matang turun 0,8% YoY, sementara ruas tol baru tumbuh +2,0% YoY.

“Penurunan ini sebagian disebabkan oleh penghapusan beberapa gerbang tol seiring perubahan sistem pada ruas Medan–Kualanamu–Tebing Tinggi dan Solo–Ngawi,” jelas Eka dalam risetnya, Selasa (11/11/2025).

Baca Juga: Momen Libur Nataru Diprediksi Dorong Kinerja Jasa Marga (JSMR) pada Kuartal IV-2025

Lebih dalam, diketahui JSMR berencana mengoperasikan tiga klaster ruas tol baru pada 2026, yakni: Probolinggo–Banyuwangi (seluruh seksi 1–3), Solo–Yogyakarta (seksi 1.2B Prambanan–Purwomartani dan 2.2B Trihanggo–JC Sleman), serta Yogyakarta–Bawen (seksi 1 Yogyakarta–SS Banyurejo dan 6 SS Ambarawa–JC Bawen).

Dinilai Eka, ruas-ruas baru ini akan meningkatkan integrasi JSMR dengan jaringan Trans-Jawa dan diharapkan memberikan tambahan volume lalu lintas.

Senada, Sukarno juga menyebut adanya ruas baru yang akan dioperasikan tahun depan dapat memberikan efek positif pada pendapatan inti JSMR pada 2026–2027. Namun, kontribusi langsung ke laba bersih masih akan moderat karena adanya beban operasi dan amortisasi awal.

“Selain itu, sentimen potensi pemangkasan suku bunga, regulasi pajak dan tarif tol, serta tren mobilitas atau logistik. Ketiganya menentukan seberapa kuat pemulihan kinerja 2026,” lanjut Sukarno kepada Kontan, Selasa (2/12/2025).

Demikian halnya Analis J.P. Morgan Sekuritas Indonesia Henry Wibowo, Arnanto Januri, dan Karen Li bilang, Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuan sebesar 100 bps secara YtD, dan masih besar akan ada pemangkasan tambahan 50 bps hingga 2026.

Dicermatinya secara historis, harga saham JSMR cenderung mengungguli pasar selama siklus pemangkasan suku bunga.

“Hal ini menyebabkan revisi naik EPS (earning per share) 2025 sebesar 13%, meski dampaknya terhadap EPS 2026 sebagian besar tertutupi oleh proyeksi penurunan volume lalu lintas,” jelas Henry, Arnanto, dan Karen dalam riset Senin (17/11/2025).

Selain itu, analis J.P. Morgan di atas juga mencermati kelipatan valuasi perusahaan BUMN cenderung re-rate di bawah manajemen Danantara, yang mana kemungkinan karena ekspektasi peningkatan.

Dinilainya hal ini mendukung pandangan bahwa risiko transfer aset yang berpotensi menggerus laba ke JSMR terlihat kurang mungkin terjadi, sementara pasar justru telah memasukkan risiko tersebut secara berlebih ke dalam harga saham.

 

Dengan berbagai sentimen dan katalis di atas, Eka memproyeksi kinerja JSMR akan mencatat pertumbuhan pendapatan yang stabil, pemerataan penyesuaian tarif, perbaikan margin, serta kelanjutan deleveraging neraca menjadi faktor pendukung prospek JSMR. Adapun dia membidik laba bersih JSMR sepanjang tahun 2025 bisa menyentuh Rp 4,1 triliun.

Sementara Sukarno bilang tekanan laba JSMR akan masih berlanjut hingga akhir tahun 2025 karena beban pajak dan biaya keuangan tetap tinggi. Sedangkan di 2026, outlook diproyeksi membaik seiring ruas baru mulai berkontribusi dan potensi moderasi beban bunga. Rebound laba bersih memungkinkan jika trafik ramp-up dan biaya terkendali.

Rekomendasi saham

Sukarno merekomendasikan investor mencermati saham JSMR untuk beli dengan target harga Rp 5.500 per saham. Adapun Eka juga merekomendasikan investor beli saham JSMR dengan target harga Rp 4.630 per saham.

Sedangkan Henry, Arnanto, dan Karen merekomendasikan overweight saham JSMR dengan target harga Rp 5.175 per saham.

Selanjutnya: 11 Gejala Awal Diabetes pada Wanita yang Penting Diketahui

Menarik Dibaca: 11 Gejala Awal Diabetes pada Wanita yang Penting Diketahui

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×