kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.806.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.618   -43,00   -0,26%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Prospek Harga Logam Industri Menantikan Kejelasan Kebijakan Trump


Minggu, 12 Januari 2025 / 19:57 WIB
Prospek Harga Logam Industri Menantikan Kejelasan Kebijakan Trump
ILUSTRASI. Prospek harga komoditas logam masih menantikan kejelasan kebijakan Donald Trump saat kembali ke Gedung Putih.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga logam industri bergerak positif awal tahun ini. Namun, prospek ke depan masih menantikan kejelasan kebijakan Donald Trump saat kembali ke Gedung Putih.

Berdasarkan Trading Economics, harga tembaga melesat 3,28% sejak awal tahun year to date (YtD) ke US$ 9.091 per ton hingga Jumat (10/1). Disusul timah yang naik 2,64% YtD ke US$ 29.853 per ton, nikel naik 2,39% YtD ke US$ 15.665 per ton, dan aluminium sebesar 0,78% ke US$ 2.571 per ton.

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong menuturkan penguatan harga logam industri didukung katalis dari China. Menurutnya, kenaikan harga itu murni sentimen akan adanya stimulus tambahan yaitu pemangkasan suku bunga dan penurunan pada rasio cadangan wajib bank.

Hal ini juga tercermin dari imbal hasil obligasi pemerintah China 10-tahun yang mencapai rekor terendah 1.62%.

"Padahal kalau melihat dolar Amerika Serikat (AS) masih terus menguat dan prospek pemangkasan suku bunga the Fed yang terus menurun hingga saat ini hanya 40-45bps," ujarnya kepada Kontan.co.id, Sabtu (11/1).

Baca Juga: Kenaikan Harga Logam Industri Dinilai Bersifat Sementara

Ke depan, pasar masih akan menantikan kebijakan Trump usai dilantik pada 20 Januari mendatang.  Sebab, Trump bukan hanya menjadi kekhawatiran dengan kebijakan tarif saja, tetapi juga kebijakan internasional lainnya seperti politik dan militer, mengingat Trump yang rumit dan sulit diprediksikan. 

"Yang jelas, kebijakan proteksionisme Trump menekan harga komoditas secara umum," sambungnya.

Dengan asumsi kebijakan tarif Trump lebih selektif, harga logam industri memiliki peluang kenaikan yang masih cukup besar. Lukman memproyeksikan di kuartal I 2025, harga tembaga di US$ 9.500 - US$ 9.700 per ton, aluminium US$ 2.650 per ton-US$ 2.750 per ton, timah US$ 30.000 per ton, dan nikel US$ 16.000 per ton.

Sementara jika kebijakannya seperti yang telah dinyatakan sejauh ini, maka harga logam industri diperkirakan tidak akan bisa jauh dari level saat ini. Lukman memperkirakan harga tembaga di US$  US$ 9000 per ton, aluminium US$ 2.400 per ton, timah US$ 27.000, dan nikel US$ 14.500 per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU

[X]
×