kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.702.000   23.000   1,37%
  • USD/IDR 16.450   -42,00   -0,26%
  • IDX 6.665   119,20   1,82%
  • KOMPAS100 951   16,29   1,74%
  • LQ45 748   15,90   2,17%
  • ISSI 208   3,64   1,78%
  • IDX30 390   8,22   2,16%
  • IDXHIDIV20 467   6,80   1,48%
  • IDX80 108   1,96   1,84%
  • IDXV30 111   0,63   0,57%
  • IDXQ30 128   2,31   1,84%

Prospek Cerah Emiten Unggas di Ramadan dan Lebaran 2025, Cek Rekomendasi Sahamnya


Rabu, 12 Maret 2025 / 08:35 WIB
Prospek Cerah Emiten Unggas di Ramadan dan Lebaran 2025, Cek Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Dok JPFA: Pekan Ini, JAPFA Kembali Pasok Ayam Hidup dan Karkas Ayam ke Singapura


Reporter: Rashif Usman | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek kinerja emiten poultry atau unggas seperti PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) dan PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) bakal cerah didorong oleh momentum Ramadan dan Lebaran tahun 2025.

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori, Ekky Topan, menilai prospek emiten unggas seperti JPFA, CPIN, dan MAIN selama Ramadan dan Lebaran cenderung positif. 

"Hal ini didorong oleh lonjakan konsumsi daging ayam dan unggas lainnya yang dapat meningkat hingga 20% dibandingkan hari biasa, sehingga berkontribusi pada kenaikan pendapatan emiten di sektor poultry," kata Ekky kepada Kontan, Selasa (11/3).

Dibandingkan tahun sebelumnya, kinerja emiten unggas tahun ini diperkirakan lebih positif, tidak hanya karena peningkatan permintaan selama Ramadan, tetapi juga berkat program makan bergizi gratis yang berpotensi mendorong permintaan dan prospek emiten poultry di 2025.

Baca Juga: BRI Danareksa Pertahankan Rating Overweight Sektor Unggas, Berikut Ulasnnya

Dari sisi pergerakan saham, pada perdagangan hari ini saham emiten unggas kompak melemah. Harga saham JPFA saat ini berada di level Rp 2.120 atau melemah 2,75%, saham CPIN bertengger di posisi Rp 4.310 per saham atau terkoreksi 4,65% dan saham MAIN berada di posisi Rp 760 per saham atau turun 1,94%.

Kendati demikian, Ekky menilai JPFA dan MAIN masih berada dalam tren naik, sehingga prospeknya tetap positif. Pelemahan yang terjadi hari ini lebih disebabkan oleh aksi koreksi pasar, yang dipicu oleh penurunan peringkat oleh Goldman Sachs. 

Dari sisi rekomendasi, Ekky melihat JPFA menjadi pilihan utama karena memiliki valuasi yang menarik serta kinerja yang lebih solid dibandingkan kompetitor, dengan target harga berikutnya di kisaran Rp 2.400 per saham.

Baca Juga: Permintaan Berpotensi Meningkat, Begini Rekomendasi Saham di Sektor Unggas

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta Nafan, menilai bahwa permintaan terhadap produk poultry masih cukup tinggi di 2025. 

Selain itu, faktor lain yang turut mendukung industri poultry ialah konsumsi domestik. Selama daya beli masyarakat tetap terjaga, permintaan di sektor unggas diperkirakan akan tetap stabil.

"Momentum Ramadan dan Lebaran juga berpotensi mendorong peningkatan konsumsi unggas, yang akan berdampak positif pada kinerja emiten di sektor ini," ucap Nafan kepada Kontan, Selasa (11/3).

Saat ini, pergerakan saham JPFA masih berada dalam tren naik, mencerminkan optimisme pasar terhadap prospek emiten tersebut. Oleh karenanya, Nafan menyarankan untuk melirik saham JPFA dengan target harga Rp 2.370 per saham.

Selanjutnya: BCA Sediakan Uang Tunai Rp 70,22 Triliun untuk Kebutuhan Ramadan dan Lebaran

Menarik Dibaca: Kehancuran Terbesar dalam Sejarah Terjadi, Robert Kiyosaki Terus Beli 4 Aset Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×