kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.546.000   5.000   0,32%
  • USD/IDR 16.205   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.065   -15,76   -0,22%
  • KOMPAS100 1.047   -0,56   -0,05%
  • LQ45 821   -0,42   -0,05%
  • ISSI 210   -0,21   -0,10%
  • IDX30 422   -0,40   -0,10%
  • IDXHIDIV20 504   -0,41   -0,08%
  • IDX80 120   -0,22   -0,18%
  • IDXV30 123   -0,06   -0,04%
  • IDXQ30 140   -0,22   -0,16%

Program MBG Bawa Berkah Bagi Emiten Unggas dan Susu? Cek Rekomendasi Analis


Kamis, 09 Januari 2025 / 19:59 WIB
Program MBG Bawa Berkah Bagi Emiten Unggas dan Susu? Cek Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Peternakan ayam di Parigi, Tangerang Selatan, Banten,, Jumat (26/1/2024). Pemerintah telah memulai Program Makan Bergizi Gratis (MBG) secara nasional sejak 6 Januari 2025. Peluncuran tahap pertama dilakukan di 190 titik.


Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah memulai Program Makan Bergizi Gratis (MBG) secara nasional sejak 6 Januari 2025. Peluncuran tahap pertama dilakukan di 190 titik layanan yang tersebar di 26 provinsi.

Presiden Prabowo menyebutkan bahwa jumlah titik layanan MBG akan bertambah secara bertahap hingga mencapai 937 titik pada akhir Januari 2025. 

Adapun, program ini bakal difokuskan pada kelompok rentan, seperti anak sekolah, santri, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. 

Lantas, bagaimana efek dari program yang sudah berjalan ini terhadap kinerja sejumlah perusahaan di sektor pangan seperti emiten unggas dan susu?

Baca Juga: Menilik Prospek JPFA, BEEF, KLBF & GOTO Jelang Program Makan Bergizi Gratis Dimulai

Analis Investindo Nusantara Sekuritas, Pandhu Dewanto, mengatakan dampak program MBG terhadap emiten di bursa cenderung tidak signifikan.

Hal ini disebabkan menu makanan bergizi yang disediakan dalam program tersebut cukup serupa dengan konsumsi sehari-hari masyarakat, bahkan terbilang kurang menarik bagi sebagian anak. 

"Jika dilihat dari jenis menu yang disediakan, dampak terbesar kemungkinan akan dirasakan oleh emiten di sektor susu dan unggas, seperti ULTJ, CMRY, CPIN, dan JPFA," ucap Pandhu kepada Kontan, Kamis (9/1).

Meski dampaknya tidak terlalu signifikan, Pandhu bilang bahwa program ini tetap akan memberikan pengaruh positif. 

"Dari sisi margin harusnya sama saja, yang naik pendapatannya dengan tambahan dari program makan bergizi. Tapi ini juga tidak signifikan karena daya beli masyarakat masih relatif lambat untuk pulih," terangnya.

Baca Juga: Kebijakan PPN 12% Berlaku Tahun Depan, Berikut Efeknya ke Saham Konsumer

Oleh karenanya, ia menyarankan pelaku pasar untuk memanfaatkan peluang dengan strategi buy on weakness pada saham-saham terkait. Terlebih, saat ini pasar saham sedang mengalami kelesuan.

Sementara secara fundamental, Pandhu menyebutkan kinerja emiten-emiten tersebut tampaknya tidak seburuk pergerakan harga sahamnya. "Tinggal tunggu saja ketika sudah terkoreksi cukup dalam, secara valuasi juga sudah murah, dan kinerja kuartal IV-2025 nanti tetap dapat tumbuh positif," jelas Pandhu.

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori, Ekky Topan mengatakan, hingga kini belum ada informasi tentang emiten yang secara langsung bekerja sama dengan program MBG. 

Namun, secara sentimen, beberapa emiten di sektor pangan seperti HOKI, JPFA, ULTJ, dan INDF memiliki peluang mendapatkan dampak positif dari program ini.

Program MBG yang diawali dengan uji coba pada awal tahun 2025 telah menyasar 600.000 orang, dengan alokasi anggaran sekitar Rp 6 miliar setiap harinya. Jumlah ini cukup signifikan dan berpotensi meningkat di masa mendatang. 

Baca Juga: PPN 12% Resmi Berlaku Tahun Depan, Cermati Efeknya ke Saham Konsumer

"Jika program ini meluas atau ada kemitraan dengan emiten tertentu, maka dampaknya terhadap kinerja emiten tersebut akan semakin terasa," papar Ekky kepada Kontan, Kamis (9/1).

Meskipun program ini memiliki potensi besar, masih ada beberapa kekurangan yang memerlukan perbaikan dan evaluasi dari pemerintah.

"Oleh karena itu, meski dampaknya menjanjikan, masih terlalu dini untuk memberikan penilaian menyeluruh terhadap keberhasilan program ini," tutur Ekky.

Ia merekomendasikan untuk mencermati saham JPFA di target harga Rp 2.200 - Rp 2.300 per saham dan HOKI dengan target harga Rp 150 per saham.

Sementara, analis Kanaka Hita Solvera, Andhika Cipta Labora menilai bahwa kehadiran program MBG berpotensi mendorong kinerja sejumlah emiten di bursa, terutama pada sektor konsumer yang bergerak di bidang makanan olahan, produk susu, serta emiten di sektor unggas. 

Baca Juga: Catat ini Sederet Emiten yang Bakal Tuai Berkah dari Program Pemerintahan Prabowo

Andhika memperkirakan beberapa emiten seperti AISA, HOKI, NASI, ULTJ, DMND, JPFA, MAIN, dan CPIN akan mendapatkan sentimen positif dari program ini. 

"Secara fundamental, program ini berpotensi meningkatkan permintaan, sehingga penjualan dan laba bersih perusahaan berpeluang tumbuh lebih baik," ujar Andhika kepada Kontan, Kamis (9/1).

Ia juga menyarankan para pelaku pasar untuk mencermati saham-saham tersebut mulai dari sisi fundamental, memantau kinerja perusahaan, maupun dari sisi teknikal. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi tren pergerakan harga saham. 

"Jika secara fundamental dan teknikal saham-saham tersebut memberikan sinyal yang positif, maka pelaku pasar dapat mempertimbangkannya sebagai pilihan investasi," tambahnya.

Selanjutnya: Kapan Waktu Terbaik Makan Buah agar Manfaatnya Maksimal? Ini Jawabannya!

Menarik Dibaca: Kapan Waktu Terbaik Makan Buah agar Manfaatnya Maksimal? Ini Jawabannya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×