kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Program culling menjadi sentimen positif bagi Japfa Comfeed (JPFA)


Selasa, 28 September 2021 / 08:20 WIB
Program culling menjadi sentimen positif bagi Japfa Comfeed (JPFA)


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) membukukan pendapatan sebesar Rp 11,3 triliun di kuartal kedua 2021. Pendapatan tiga bulan periode April-Juni ini naik 35% secara year on year (yoy) dan naik 5,3% secara quarter on quarter (qoq). Sedangkan laba bersih Japfa yang mencapai Rp 684 miliar, atau turun 20,3% secara qoq.

Analis Reliance Sekuritas Anissa Septiwijaya melihat, Japfa menghadapai biaya bahan baku yang lebih tinggi di kuartal kedua. Alhasil, laba kotor Japfa turun 13,8% secara kuartalan menjadi Rp 2,4 triliun. Hal inilah yang juga menggerus laba Japfa.

Sementara secara kumulatif, laba bersih JPFA tercatat sebanyak Rp 1,54 triliun di semester pertama 2021. Meski tertekan di kuartal kedua, perolehan laba ini sudah memenuhi 57% dari estimasi Reliance Sekuritas untuk pencapaian JPFA di tahun 2021. Pencapaian laba bersih di semester I/2021 juga jauh lebih besar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, di mana hanya mencapai Rp 155,11 miliar, atau naik 894% secara yoy.

Baca Juga: Dibayangi sejumlah sentimen, analis rekomendasikan beli saham JPFA

Anissa memperkirakan, margin laba Japfa di kuartal ketiga 2021 akan cenderung flat karena volume penjualan dan harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) yang berpotensi lebih rendah seiring dengan faktor musiman. Dia menambahkan, harga bahan baku yang masih cukup tinggi akan turut menekan margin JPFA.

Meskipun demikian, Anissa menilai ASP pemilik So Good ini bisa terjaga di kuartal ketiga seiring dengan kembali digelarnya program culling oleh pemerintah. Pemerintah kembali melaksanakan culling di bulan Agustus untuk memangkas kelebihan pasokan ayam di pasaran.

 

Ànissa melihat harga broiler di Jawa Barat sempat turun ke level Rp 15.000 per kg–Rp 16.000 per kg akibat adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat di Jawa-Bali.

“Program culling ketujuh yang digelar pemerintah di bulan Agustus 2021 untuk memangkas kelebihan pasokan di bulan September 2021 akan menjadi katalis positif bagi kinerja Japfa di tahun 2021,” kata Anissa dalam riset pada 24 Agustus 2021.

Baca Juga: Simak rekomendasi saham Japfa Comfeed (JPFA) dari Kiwoom Sekuritas

Menurut dia, adanya program culling ini dapat mengerek ASP broiler dan day old chicken (DoC) JPFA lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2020. Anissa menambahkan, kalau hal tersebut juga akan didukung oleh permintaan daging ayam yang saat ini sudah menunjukkan adanya pemulihan.

Dengan katalis tersebut, dia memproyeksikan pendapatan JPFA di tahun 2021 akan mencapai Rp 43,04 triliun atau naik 16,4% yoy. Sedangkan laba bersih diperkirakan naik 194% secara yoy, menjadi Rp 2,69 triliun.

Anissa mempertahankan rekomendasi beli pada saham JPFA, dengan target harga Rp 2.165 per saham. Senin (27/9), harga saham JPFA turun tipis 0,81% ke Rp 1.845 per saham.

Baca Juga: Mau Jadi Produsen Terbesar Susu Mentah di China, Japfa Kembali Melego Saham AustAsia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×