Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dinilai masih mendapatkan tekanan yang akan mengancam margin dari segmen pakan, karena adanya kenaikan dari harga kedelai.
Analis Phillip Sekuritas Indonesia, Michael Filbery, melihat, dampak dari tekanan tersebut sudah terlihat dat kinerja kuartal II/2021, di mana operating margin di segmen pakan sudah mulai terkoreksi ke bawah angka 10%.
Akan tetapi, Michael meyakini, perlahan segmen ini masih akan mampu memperbaiki kinerjanya, seiring dengan kemampuannya untuk mentransfer cost dan margin di segmen pakan kepada para pelanggan.
Dalam pengamatan Michael, sepanjang akhir kuartal III/2021, harga broiler semakin menguat ke level Rp 17.000 – Rp 18.000 per kg, setelah pemerintah menginstruksikan program culling sepanjang Agustus.
Baca Juga: Simak rekomendasi saham Japfa Comfeed (JPFA) dari Kiwoom Sekuritas
Ia juga melihat pemerintah yang kembali menginstruksikan program culling di bulan September, tetapi, dengan jumlah yang lebih rendah, yaitu 75,6 juta telur tetas usia 19 hari di tingkat stok akhir. “Program ini diharapkan dapat terus menstabilkan harga broiler di pasar setelah dilonggarkannya pembatasan sosial di Jawa dan Bali,” kata Michael kepada Kontan, Senin (27/9).
Michael juga melihat, dengan adanya pelonggaran PPKM, maka aktivitas pengunjung di sektor hotel, restoran, dan kafe akan naik, dan diharapkan pada sektor ini mampu meningkatkan aktivitas konsumsi ayam.
Akan tetapi, menurutnya sentimen negatif datang dari belum adanya kejelasan mengenai rencana penurunan harga jagung untuk penurunan harga pakan. “Jika harga jagung turun, integrator unggas akan banyak diuntungkan sehingga dapat memperlebar marjin kembali,” jelas Michael.
Michael merekomendasikan beli JPFA dengan target harga Rp 2.400 per saham, mengimplikasikan target P/E FY2021 10.3x.
Selanjutnya: Berburu saham-saham yang berpotensi jadi multibagger, begini saran analis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News