kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   9.000   0,60%
  • USD/IDR 15.875   60,00   0,38%
  • IDX 7.200   -45,73   -0,63%
  • KOMPAS100 1.102   -8,07   -0,73%
  • LQ45 873   -6,30   -0,72%
  • ISSI 220   -2,35   -1,06%
  • IDX30 448   -4,16   -0,92%
  • IDXHIDIV20 539   -6,56   -1,20%
  • IDX80 126   -0,89   -0,70%
  • IDXV30 132   -4,54   -3,33%
  • IDXQ30 148   -1,52   -1,02%

Profit taking dan rilis data neraca perdagangan memperberat laju IHSG


Selasa, 15 September 2020 / 18:20 WIB
Profit taking dan rilis data neraca perdagangan memperberat laju IHSG
ILUSTRASI. Man wearing a protective mask walks near screens displaying the stock market index at the Indonesia Stock Exchange (IDX)


Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 60,963 poin atau 1,18% ke level 5.100,86 pada akhir perdagangan Selasa (15/9). 

Mengutip data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), mayoritas sektor tercatat memerah hari ini. Penurunan paling dalam dialami sektor keuangan hingga 2,13%. Setelahnya disusul sektor infrastruktur, utilitas, dan tranportasi yang tertekan 1,67%. Ada juga sektor barang konsumen yang terkikis 1,48%. 

Analis MNC Sekuritas Aqil Triyadi mengamati pelemahan IHSG diperberat oleh aksi profit taking dan rilis data ekspor impor Indonesia yang memburuk akibat pandemi Covid-19. 

Menurut catatan Kontan.co.id, nilai ekspor Indonesia periode Agustus 2020 mencapai US$ 13,07 miliar. Jumlah ini turun 4,62% dibanding bulan Juli 2020. Adapun sepanjang Januari hingga Agustus 2020 nilai ekspor Indonesia turun 6,51% year on year (yoy) menjadi US$ 103,1 miliar. 

Baca Juga: IHSG melemah 1,18% ke 5.100,86 pada perdagangan Selasa (15/9), asing jual saham BBCA

Sementara itu nilai impor Indonesia periode Agustus 2020 tercatat meningkat 2,65% dibanding bulan Juli 2020, menjadi US$ 10,74 miliar. Akan tetapi, jika dibandingkan secara tahunan, selama periode Januari hingga Agustus 2020 nilai impor Indonesia tutun 22,04% yoy menjadi US$ 91,11 miliar. 

Aqil melihat, sentimen negatif di atas masih akan memperberat pergerakan IHSG besok Rabu (16/9). 

Aksi profit taking setelah menguat selama dua hari berturut-turut masih akan terjadi. Asal tahu saja, mengutip data dari RTI Business, IHSG menguat 2,56% pada Jumat (11/9) dan menguat 2,89% pada Senin (14/9). Di sisi lain, rilis data ekspor impor masih akan memperlambat gerak IHSG. 

"Secara teknikal masih akan melanjutkan koreksinya untuk menguji level support terdekat di 5.054. Jika level support tertembus, level berikutnya di 4.979. Akan tetapi potensi penguatan masih ada walaupun terbatas untuk menguji resistance di 5.117  hingga 5.150," jelas Aqil ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (15/9). 

Berbeda dengan Aqil, Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memperkirakan IHSG Rabu (16/9) akan mencatatkan technical rebound dengan level support dan resistance di kisaran 5.050 dan 5.140. 

Sejumlah data ekonomi global yang diperkirakan akan mempengaruhi pergerakan IHSG Rabu, seperti data kinerja ekspor dan impor Jepang di bulan Agustus 2020, dan data penjualan retail di Amerika Serikat. 

Baca Juga: Surplus neraca dagang Indonesia dan efeknya ke IHSG

Di sisi lain, Valdy melihat adanya surplus neraca perdagangan Indonesia pada bulan Agustus 2020 sebesar US$ 2,33 miliar. Surplus itu sejalan dengan penurunan nilai ekspor yang mencapai 24,19% yoy, sementara nilai impornya menurun 8,36% yoy di Agustus 2020. 

Mempertimbangkan hal-hal di atas, pelaku pasar dapat mencermati peluang spekulatif buy pada saham-saham defensif seperti TLKM, UNVR, KLBF dan HMSP. Pelaku pasar juga bisa trading buy saham perbankan seperti BBRI, BMRI dan BBNI yang terindikasi memasuki fase konsolidasi atau di antara indikator MA20 dan MA50.

Selanjutnya: Outlook Aneka Tambang (ANTM) naik jadi stabil, simak rekomendasi sahamnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×