Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Buyung Poetra Sembada (BPS) bisa segera merealisasikan rencananya yang tertunda. Initial Public Offering (IPO) produsen beras merek Topi Koki itu bisa segera terlaksana tahun ini.
"Kami baru dapat pra efektif IPO jam lima sore tadi," ujar sumber KONTAN yang mengetahui rencana ini, Selasa (23/5).
Jadi, BPS nanti akan melepas 700 juta saham baru atau setara sekitar 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Jika masih menggunakan rentang harga pelaksanaan lama, yakni Rp 420-Rp 500 per saham, artinya BPS akan meraup dana segar Rp 298,2 miliar-Rp 355 miliar.
"Hasil dana IPO nanti sepenuhnya akan kami gunakan sebagai modal kerja," ujarnya.
Sebagai pemanis, BPS juga akan menerbitkan 70 juta waran Seri I atau setara 3% dari modal ditempatkan dan disetor. BPS menggunakan buku Desember sebagai dasar IPO ini.
Bahana Sekuritas, Trimegah Sekuritas, dan RHB Sekuritas bertindak sebagai penjamin emisi perhelatan tersebut.
Asal tahu saja, perkembangan bisnis BPS dimulai dari dibukanya Toko Buyung Palembang pada tahun 1977 silam. Seiring berjalannya waktu, bisnisnya terus berkembang.
Perubahan status toko kecil menjadi perseroan terbatas (PT) terjadi pada 16 September 2003. Pada tanggal inilah PT BPS lahir. Awalnya, pendirian BPS bertujuan untuk mendistribusikan Beras Topi Koki di Jakarta.
Awalnya, pemasaran hanya dilakukan di pasar tradisional, lalu berkembang hingga menjamah pasar modern hingga minimarket.
Pada 26 April 2016, BPS mendirikan cabang di Surabaya, Jawa Timur. Pembukaan cabang ini bertujuan untuk mempermudah distribusi ke Indonesia Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News