kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.608.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.175   100,00   0,61%
  • IDX 7.166   -66,59   -0,92%
  • KOMPAS100 1.055   -9,60   -0,90%
  • LQ45 831   -12,11   -1,44%
  • ISSI 214   0,13   0,06%
  • IDX30 427   -6,80   -1,57%
  • IDXHIDIV20 512   -6,51   -1,26%
  • IDX80 120   -1,15   -0,95%
  • IDXV30 123   -0,75   -0,60%
  • IDXQ30 140   -2,07   -1,45%

Produsen air minum Cleo segera melantai di BEI


Senin, 06 Februari 2017 / 07:44 WIB
Produsen air minum Cleo segera melantai di BEI


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Sariguna Primatirta tengah memantapkan langkah untuk menginjakkan kaki di bursa saham. Perusahaan ini bersiap menggelar initial public offering (IPO) dengan melepas sekitar 500 juta saham Maret mendatang.

"Underwriter-nya Lautandhana. Akan ada 22% yang dilepas ke publik," kata Samsul Hidayat, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia, Jumat (3/2). Perusahaan produsen air minum ini bakal melakukan IPO dengan menggunakan buku per 31 Oktober 2016.

Perusahaan air minum dalam kemasan yang dikenal dengan merek Cleo ini melakukan IPO demi memperluas usaha. Sariguna telah melakukan mini expose di BEI, Jumat (3/2) lalu.

Alfred Nainggolan, Kepala Riset Koneksi Kapital, menyebut, sudah ada beberapa produsen air minum mencatatkan saham di bursa. Tetapi rata-rata saham emiten tersebut tidak likuid. Jadi pelaku pasar harus memperhatikan hal tersebut.

Selain itu, persaingan di bisnis air minum saat ini terbilang ketat. "Hampir semua grup ikut bermain, bahkan Indomaret juga punya," kata Alfred, Jumat (3/2). Karena itu, investor perlu memperhatikan prospek bisnisnya.

Pasar sangat berharap banyaknya informasi dari sektor ini untuk menumbuhkan sense of belonging terhadap saham si emiten. Oleh sebab itu, Alfred menuturkan, emiten tersebut harus rajin menyampaikan informasi ke pasar.

Jhon Veter, Direktur Utama Investa Stellar Dana Kelola, bilang, pasar perusahaan air minum di Indonesia relatif sudah berkembang dan mature, sehingga pertumbuhannya tidak lagi signifikan. Meski demikian, sektor ini cenderung lebih konsisten karena bisa menaikkan harga tanpa ada penurunan volume penjualan dan relatif lebih defensif.

"Investor-investor yang hanya mengejar dividen atau yang ingin lebih stabil portofolionya bisa memilih perusahaan-perusahaan ini," kata Jhon kepada KONTAN, Sabtu (4/2) lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×