kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Produksi naik dan ekspor turun, CPO tumbang 4,3% sepekan ini


Jumat, 15 April 2011 / 17:52 WIB
Produksi naik dan ekspor turun, CPO tumbang 4,3% sepekan ini
ILUSTRASI. ILUSTRSI- Kenali tiga jenis paspor.-Petugas menunjukkan perbedaan Paspor Elektronik atau e-passport (kiri) dengan paspor biasa saat penerbitan Paspor Elektronik perdana di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Ngurah Rai, Badung, Bali, Rabu (20/11/2019). Kantor


Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini

KUALA LUMPUR. Koreksi harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) berlanjut hingga akhir pekan ini. Kekhawatiran lebih rendahnya ekspor sementara produksi Malaysia diproyeksikan naik telah menekan harga minyak sawit untuk hari yang keempat.

Kontrak CPO untuk pengiriman Juni di Malaysian Derivatives Exchange (MDE) jatuh 1,3% ke level RM 3.238 atau US$ 1.071 per ton. Ini level terendahnya sejak 29 Maret.

Adapun, hingga pukul 4.14 sore waktu Kuala Lumpur, harganya bergerak ke RM 3.249 per ton, atau jika dihitung mengalami koreksi 4,3% dalam sepekan ini.

Hari ini, Intertek melaporkan ekspor Malaysia dalam 15 hari pertama di April turun 20,6%. Sementara, Societe Generale de Surveillance merilis pengiriman juga jatuh 13,1%.

Adapun, produksi Malaysia naik 29,4% menjadi 1,42 juta ton per Maret. Ini peningkatan terbesarnya sejak Juni 1999. Stok Malaysia juga naik 9% menjadi 1,61 juta ton per Maret, yang merupakan level tertingginya sejak Desember.

Direktur Commodity Links Pte. Vijay Mehta mengatakan, saat ini laju stok akan meningkat pad alevel yang mengkhawatirkan. "Ada peningkatan yang signifikan dalam produksi, jadi kami mengekspektasikan akan ada tekanan lebih pada harga minyak sawit dalam waktu dekat," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×