kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi Kuwait terpangkas, harga minyak melesat


Selasa, 19 April 2016 / 20:25 WIB
Produksi Kuwait terpangkas, harga minyak melesat


Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Setelah menukik tajam pada perdagangan sebelumnya akibat kegagalan pertemuan di Doha, Qatar, hari ini (19/4) harga minyak WTI terbang lagi. Hal ini terjadi setelah salah satu produsen terbesar OPEC, Kuwait, mengalami pengurangan produksi.

Mengutip Bloomberg, Selasa (19/4) pukul 18.35 WIB harga minyak WTI kontrak pengiriman Mei 2016 di New York Merchantile Exchange melesat 1,71% ke level US$ 40,46 per barel dibanding hari sebelumnya.

Kuwait, produsen terbesar minyak keempat di OPEC tercatat produksinya menurun sebesar 1,7 juta barel dalam tiga hari terakhir. Kondisi ini menyebabkan produksi minyak mentah Kuwait menyusut 60% ke level 1,1 juta barel per hari.

Penurunan produksi itu menyusul aksi protes yang dilakukan para karyawan tambang dan membuat aktivitas produksi terganggu dan terhambat.

“Sesaat pasar terlihat berjalan seimbang dengan adanya pemberitaan ini. Terutama karena masalah utama yang disebabkan oleh Arab dan Iran jadi terpinggirkan untuk jangka pendek,” analisa Kevin Norrish, Managing Director Commodities Research Barclays Plc seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (19/4).

Walau demikian tren pergerakan harga minyak memang masih dalam tren bearish, mengingat kegagalan pertemuan di Doha akan membuat produsen minyak terutama dari OPEC akan terus menggenjot produksinya di level maksimal.

Apalagi diduga pasar laporan cadangan minyak AS yang akan dirilis Energy Information Administration (EIA) esok malam masih akan meningkat. Stok minyak AS pekan ini diprediksi naik 3 juta barel. Jika ini benar terjadi, bukan tidak mungkin harga minyak koreksi lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×