Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seluruh industri berharap operasional bisnisnya bisa membaik tahun depan. Tak terkecuali, PT United Tractors Tbk (UNTR).
Anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) tersebut memasang target produksi 350.000 ounces emas melalui PT Agincourt Resources pada tahun depan. Angka ini naik sekitar 16,67% dibanding perkiraan produksi hingga akhir tahun ini, 300.000 ounces.
Sara K. Loebis, Sekretaris Perusahaan UNTR menjelaskan, target produksi hingga akhir tahun ini semula juga ditargetkan sebesar 350.000 ounces emas.
"Namun, pandemi corona menyebabkan kendala operasional sehingga target produksi diperkirakan di bawah target awal," ujar Sara kepada KONTAN belum lama ini.
Baca Juga: Tambang emas akan jadi pendorong kinerja United Tractors (UNTR) tahun depan
Dia menambahkan, target produksi 350.000 ounces emas tahun depan sudah sesuai dengan kapasitas maksimal processing plant di tambang emas Martabe. "Jadi, sebenarnya bukan menaikkan target melainkan mengacu pada kapasitas optimum produksi," imbuh Sara.
Hingga kuartal ketiga 2020, produksi emas UNTR sudah mencapai 256.000 ounces. Meski sudah setara 85% dari target tahun ini, namun level produksi tersebut masih lebih rendah dibanding tahun lalu.
UNTR belum bisa menikmati tren kenaikan harga emas yang seharusnya bisa mengompensasi penurunan tersebut. Ini tercermin dari pendapatan bersih Agincourt yang justru turun sekitar 5% secara tahunan menjadi Rp 5,55 triliun.
Hariyanto Wijaya, Head of Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia mengatakan, hal itu bisa terjadi lantaran harga jual emas UNTR menggunakan mekanisme hedging. "Sebesar 70% dari volume penjualan UNTR menggunakan mekanisme ini hingga Januari tahun depan," ujarnya.
Selanjutnya: Laba bersih turun hingga 38%, bagaimana prospek saham United Tractors (UNTR)?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News