Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Yudho Winarto
Dari banyaknya saham emiten pertambangan batubara, Dessy menaruh pilihan pada saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan rekomendasi buy di harga Rp 1.600 per saham.
Untuk diketahui, ADRO menjadi emiten batubara dengan kinerja yang apik. Emiten penghuni Indeks Kompas100 ini berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih hingga 29,83% secara year-on-year menjadi US$ 405,99 juta. Padahal, di periode kuartal III-2018 laba bersih ADRO hanya sebesar US$ 312,71 juta.
Di sisi lain, Liza merekomendasikan untuk mencermati saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Sebab, secara teknikal saham emiten pelat merah ini telah mengalami tren kenaikan jangka pendek sejak awal November 2019.
Pada perdagangan Jumat (10/1), saham PTBA ditutup menguat 4,12% ke level Rp 2.780 per saham. Menurut Liza, jika pada perdagangan kemarin saham PTBA berhasil ditutup di atas level Rp 2.760, maka ada peluang kenaikan harga hingga Rp 3.000 – Rp 3.050 per saham.
Selain itu, keputusan pemerintah untuk menetapkan kebijakan pemenuhan domestic market obligation (DMO) batubara sebesar 25% dari target produksi nasional juga menguntungkan PTBA.
“Terkait rencana untuk kenaikan DMO yang paling diuntungkan adalah PTBA. Karena, sebagian besar produksinya diperuntukkan untuk pasar domestik. Jadi memang didukung secara fundamental dan teknikal” imbuh Liza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News