kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Produksi batubara turun, TINS divestasi anak usaha


Rabu, 26 Maret 2014 / 15:45 WIB
Produksi batubara turun, TINS divestasi anak usaha
ILUSTRASI. Stasiun pengumpul batu bara milik PT Kaltim Prima Coal (KPC) di Sangatta, Kalimantan Timur. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. PT Timah (Persero) Tbk (TINS) akan melakukan divestasi salah satu anak usahanya, yakni PT Tanjung Alam Jaya (TAJ). Proses divestasi ini telah dilakukan sejak Desember tahun lalu dan akan selesai pada tahun depan.

"Tapi, TAJ tidak akan kami lepas semua. Nantinya, kami masih memegang sekitar 10% saham TAJ," jelas Agung Nugroho, Corporate Secretary TINS kepada KONTAN, (26/3). Informasi saja, TAJ merupakan anak usaha TINS yang bergerak di bidang tambang batubara.

TINS sebelumnya mengempit 99,95% modal ditempatkan dan disetor TAJ. Agung menambahkan, alasan TINS menjual anak usahanya itu lantaran produksi batubara TAJ semakin menipis dari sebelumnya sebesar 1,5 juta ton per tahun hanya menjadi 500.000 ton per tahun.

Sebenarnya, cadangan batubara TAJ masih cukup besar. Hanya saja cadangan tersebut tersimpan di bawah tanah, sementara TINS belum menguasai teknologi untuk eksploitasi batubara bawah tanah (underground).

"Makanya, kami undang perusahaan asal Tiongkok sebagai oembeli karena mereka punya teknologi untuk mengeksploitasi cadangan batubara underground," tandas Agung.

Sayang, dia enggan merinci baik nilai penjualan dan siapa identitas pembeli siaga tersebut. Tapi sebagai gambaran saja, berdasarkan laporan keuangan TINS tahun buku 2013, aset TAJ tercatat senilai Rp 273,78 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×