kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi batubara Bumi Resources (BUMI) per Agustus mencapai 6,9 juta ton


Kamis, 01 Oktober 2020 / 21:49 WIB
Produksi batubara Bumi Resources (BUMI) per Agustus mencapai 6,9 juta ton
ILUSTRASI. Perusahaan pertambangan batubara PT Bumi Resources Tbk (BUMI) milik grup Bakrie. Foto: Dok BUMI (dari Annual Report)


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Realisasi produksi batubara PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencapai 6,9 juta ton per Agustus 2020.

Direktur dan Sekretaris Perusahan Bumi Resources Dileep Srivastava mengatakan, realisasi ini naik 1 juta ton dibandingkan produksi Juli 2020 yang hanya 5,9 juta ton.

Dileep merinci, batubara yang ditambang  melalui anak usahanya, yakni PT Kaltim Prima Coal (KPC) meningkat menjadi 5,3 juta ton pada bulan Agustus  (dari 4,9 juta ton pada Juli), sementara produksi tambang batubara PT Arutmin meningka menjadi 1,6 juta ton pada periode Agustus (dibandingkan dengan 1,0 juta ton pada periode Juli).

“Hal ini terutama disebabkan oleh curah hujan yang lebih sedikit di kedua lokasi tambang dibandingkan dengan bulan Juli,” terang Dileep, Rabu (30/9).

Baca Juga: Didominasi BUMN, ini daftar pemenang IAGI Exploration Award 2020

Meski demikian, BUMI mencatatkan penurunan volume penjualan di periode Agustus 2020. Tercatat, volume penjualan BUMI lebih rendah 200.000 ton menjadi 6,2 juta ton (dibandingkan 6,4 juta ton pada periode bulan sebelumnya), yang disebabkan karena faktor jadwal pengiriman.

Secara rinci, Dileep menjabarkan KPC menjual  5,0 juta ton batubara pada Agustus, turun dari 5,2 juta ton pada Juli 2020. Sementara penjualan PT Arutmin sama dengan periode  Juli 2020, yakni  di angka 1.2 juta ton.

Adapun harga realisasi di bulan Agustus berada di US$ 43,55 per ton, naik dari harga realisasi pada Juli 2020 yang hanya US$ 42,61. Harga realisasi KPC turun menjadi US$  44,24 per ton (US$ 44,52 per ton pada Juli).

Tetapi di sisi lain harga rata-rata Arutmin naik menjadi US$ 40,59 per ton (naik dari US$ 34,38 per ton pada  Juli). Hal ini karena kadar rata-rata batubara yang lebih tinggi dijual di bulan Agustus, yakni 5,012 gross air-received  (GAR) berbanding 4,632 GAR pada Juli 2020.

Baca Juga: Meski harga batubara masih tertekan, analis ini rekomendasikan beli saham UNTR

Sementara biaya keseluruhan pada bulan Agustus tercatat sedikit lebih rendah dibandingkan dengan bulan Juli, yakni sebesar US$ 32,3 per ton. Secara rinci, biaya di KPC  turun menjadi US$ 33,1 per ton dan Arutmin  turun menjadi US$ 29,7 ton pada bulan Agustus. Penurunan ini disebabkan adanya peningkatan penambangan batubara.

“Diharapkan bahwa biaya akan turun lebih lanjut (dengan asumsi harga minyak tidak naik) karena musim kemarau memungkinkan peningkatan batubara untuk ditambang pada kuartal ketiga dan keempat,” pungkas Dileep.

Selanjutnya: Anjloknya harga batubara membuat akuisisi tambang menjadi tidak marak lagi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×